Daftar Isi:
  • Skripsi ini membahas konstruksi keilmuan integrasi- interkoneksi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kajiannya dilatarbelakangi oleh problem epistemologi pendidikan Islam dikotomik yang sudah menyejarah dan makin menjangkit ke hampir semua lembaga pendidikan Islam yang ada saat ini. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan bagaimana konstruksi keilmuan integrasi- interkoneksi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta? Permasalahan tersebut dibahas melalui studi pustaka (library research). Untuk sumber data diperoleh dari literatur atau buku yang terkait dengan paradigma keilmuan integrasi- interkoneksi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta melalui studi pustaka.. Semua data dianalisis dengan metode analisis isi (Content Analysis). Kajian ini menunjukkan bahwa konstruksi keilmuan integrasi- interkoneksi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta merupakan konstruksi keilmuan yang utuh dan masing-masing aspek memiliki peran untuk saling menguatkan konstruksi keilmuannya. Aspek-aspek dalam konstruksi keilmuan integrasi- interkoneksi yakni, (1) paradigma integrasi- interkoneksi sebagai sudut pandang (view lens) bagi setiap pengembangan keilmuan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, sebuah paradigma yang memandang keilmuan dengan keterpaduan dan kesaling- terkaitan antar berbagai disiplin ilmu. (2) Kerangka dasar keilmuan menjadi desain (design) setiap pengembangan disiplin keilmuan yang tergambarkan dalam ilustrasi jaring laba-laba di mana al-Qur’an dan al-Hadits menjadi pusat pusaran, dan diikuti lapis- lapis berikutnya sebagai pengembangan keilmuan dari hasil interpretasi al-Qur’an dan al-Hadits dengan metode hermeneutik. (3) entitas keilmuan yang terdiri dari hadharah an-nash, hadharah al’ilm, dan hadharah al-falsafah yang dimaknai sebagai peradaban berkemajuan dan merupakan pilar penyangga (stanchion) setiap disiplin keilmuan serta menjadi entitas yang harus ada dalam pengembangan ilmu dengan paradigma integrasi- interkoneksi.(4) Aspek filosofis menjadi fisik dari konstruksi (body of building) yang terdiri dari; ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ontologi sebagai pondasi keilmuan (foundation), epistemologi sebagai dinding yang membentuk ruang keilmuan (wall of building), dan aksiologi sebagai atap (roof of building) menjadikan ruang dan bangunan keilmuan tersebut bisa memberi manfaat. (5) Model kajian integrasi- interkoneksi sebagai pintu masuk (entrance) untuk memasuki ruang konstruksi keilmuan integrasi- interkoneksi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Temuan ini memberikan manfaat inspirasi bagi Perguruan Tinggi Islam agar memiliki konsep dan corak eistemologi keilmuan sendiri sebagai ciri khas dan yang menjiwai setiap aktivitas keilmuan maupun akademik di Kampusnya. Juga vii memberikan stimulus bagi pengembangan khasanah keilmuan Islam nondikotomis.