Peranan hakim dhoruri dalam meminimalisir jumlah perceraian studi analisis di Majlis Agama Islam Wilayah Patani Selatan Thailand

Main Author: Yunu, Miss Awatif
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/8109/1/1502016135.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/8109/
Daftar Isi:
  • Perkawinan adalah akad yang menghalalkan pergaulan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan yang bukan muhrim Yang bertujuan untuk mendirikan keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah Kendati suami isteri gagal dalam hal tersebut hingga berakhir dengan perceraian. Di Patani perceraian telah mencapai angka yang luar biasa tinggi dari bulan Januari-April 2017 saja sudah 197 pasangan, faktor utama adalah karena pernikahan dini, egoisme dari pihak isteri bahwa mereka sudah mempunyai pekerjaan yang mandiri dan mempunyai ekonomi yang mapan hingga merasa tidak perlu lagi hidup bersama suami, dan sebagainya. Hal ini terdapat faktor yang penting dalam meminimalisir jumlah perceraian, salah satunya peran pemerintah, disini hakim dhoruri selaku pemerintah yang mengontrol kestabilan orang Islam dalam masyarakat Patani yang bertugas di Majlis Agama Islam Wilayah Patani Selatan Thailand. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana peranan Hakim Dhoruri dalam meminimalisir jumlah perceraian, dan apakah faktor pengdukung dan penghambatnya dalam meminimalisir jumlah perceraian di Majlis Agama Islam Wilayah Patani Selatan Thailand. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan kajian penelitian lapangan (Field research), yang mengambil lokasi di Majlis Agama Islam Wilayah Patani Selatan Thailand. Sumber data primer dari penelitian ini adalah Tuan Guru H.Ahmad Wanlembut sebagai ketua badan syar’i dalam menangani perceraian, Ustaz Zakariya H.Ahmad yang bertindak sebagai hakim penerimaan dakwaan dan Ustaz Mahmud Wan Husain sebagai hakm mediator di Majlis Agama Islam Wilayah Patani Selatan Thailand. Teknik pengumpulan data penulis menggunakan tiga teknik pengumpulan yaitu observasi, dokumentasi, dan wawancara kemudian dianalisis dengan metode deskreptif yang akan mendeskripsikan praktik hakim dhoruri dalam meminimalisir jumlah perceraian berdasarkan data-data yang diperolehkan. Hasil akhir dari penelitian ini adalah bahwa peranan hakim dhoruri dalam meminimalisir jumlah perceraian di Majlis Agama Islam Wilayah Patani dengan megeluarkan upaya mempersulitkan pernikahan yang membawa kepada sulitnya perceraian, pertama mengikuti kursus pranikah, kedua penjelasan lafaz ta’liq talak oleh imam kepada calon suami sebelum menanda tangani surat nikah, dan ketiga mengadakan proses mediasi atau perdamaian sebelum memutuskan perceraian.