Analisis sistem penanggalan kalender Caka Bali dalam perspektif astronomi

Main Author: Mutamakin, Mujahidum
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/7997/1/132611050.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/7997/
Daftar Isi:
  • Penanggalan kalender Caka Bali merupakan sistem penanggalan khas dari Indonesia. Di Indonesia banyak sekali memiliki kalender yang merupakan warisan dari kekayaan berbagai suku dan budaya di Indonesia. Sebagai warisan budaya juga sebagai kekayaan intelektual dari nenek moyang, Kalender ini menggunakan sistem lunisolar yang berdasarkan Matahari dan Bulan. Dalam mempelajari sistem penanggalan ada banyak sistem yang ada di Indonesia salah satunya adalah Kalender Caka Bali. kalender Caka Bali merupakan salah satu aspek kebudayaan Bali yang digunakan oleh masyarakat Bali untuk menentukan saat-saat kegiatan keagamaan dan adat di Bali yang lazim dinamakan Padewasan.. Dalam penentuan untuk penanggalan kalendernya Caka Bali menggunakan sistem yang baik sehingga tidak terjadi kesalahan dalam kalendernya. Berdasarkan latar belakang akhirnya penulis menemukan permasalahan. yaitu, bagaimana sistem penanggalan kalender Caka Bali? Bagaimana sistem Caka Bali dalam perspektif astronomi? Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan kajian kepustakaan (library research). Data dianalisis secara deskriftif yaitu mendeskripsikan sistem kalender Caka Bali dan bagaimana pandangan kalender Caka Bali dalam perspektif astronomi. Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, Sistem penanggalan kalender Caka Bali berdasarkan sistem dengan menggunakan Bulan dan Matahari. Bulan berfungsi sebagai penentu durasi satu sasih dengan durasi yang berurutan antara 29 dan 30 hari. Dan Bulan juga fungsi sebagai penanda akhir tahun. sedangkan fungsi Matahari yaitu sebagai penentu awal tahun dalam kalender Caka Bali yang ketika Matahari berada digaris khatulistiwa yang jatuh pada bulan Maret sebagai penanda awal tahun. Kemudian untuk mengikuti pergerakan Matahari kalender Caka Bali menggunakan Bulan sisipan yang disebut dengan malamasa yang jatuh antara bulan jhista atau sadha, Perhitungan durasi 1 tahunnya berumur 354 hari. Jika terjadi Mala-masa maka umur tahun menjadi 383-384 hari, karena jika mala-masa jatuh pada sasih ke-11 maka bulan sisipannya berumur 30 hari kemudian jika mala-masa jatuh pada sasih ke-12 maka umur bulan sisipannya menjadi 29 hari. Kedua, meskipun kalender caka bali dikategorikan sebagai kalender lunisolar kan tetapi dalam penentuan tilem tidak sesuai dengan ijtima’ terdekat dari saat matahari berada di garis khatulistiwa. Namun dalam penentuan sasih kaesa dalam Kalender Caka Bali harus sesuai dengan ijtima’ tidak sama dengan Bulan lainnya yang sudah ditentukan durasinya 29 dan 30.