Studi analisis penentuan arah kiblat Mobile Masjid dalam perspektif astronomi dan fiqih studi kasus di Yayasan Masjid Nusantara Kota Bandung

Main Author: Ramdho, Mohammad Dimas Machnur
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/7994/1/132611046.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/7994/
ctrlnum 7994
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/7994/</relation><title>Studi analisis penentuan arah kiblat Mobile Masjid dalam perspektif astronomi dan fiqih : studi kasus di Yayasan Masjid Nusantara Kota Bandung</title><creator>Ramdho, Mohammad Dimas Machnur</creator><subject>297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak)</subject><subject>522 Techniques, equipment, materials</subject><description>Di zaman modern seperti ini rupanya masih tidak sebanding dengan kuantitas dan kualitas umat Islam dalam hal fasilitas tempat beribadah seperti masjid dan mushola. Hal tersebut membuat Masjid Nusantara di Bandung untuk melakukan sebuah terobosan baru. Lembaga sosial, kemanusiaan dan agama ini melahirkan Mobile Masjid yang siap memfasilitasi umat Islam di Kota Bandung untuk beribadah. Masjid keliling ini bisa bertempat di mana saja karena menggunakan minibus yang menyediakan peralatan shalat lengkap beserta air wudlu. Seperti masjid pada umumnya yang harus menentukan arah kiblatnya, yang membedakan di sini jika masjid pada umumnya cukup sekali penentuan arah kiblatnya saat pertama kali dibangun, Mobile Masjid harus menentukan arah kiblatnya di setiap tempat didirikan. Tentu menentukan arah kiblat bukan hal yang mudah, dibutuhkan ketelitian apalagi ditambah harus berpindah-pindah tempat dengan membawa beberapa fasilitas penunjang lainnya.&#xD; Penulis mengangkat dua rumusan masalah. Pertama, bagaimana analisis penentuan arah kiblat Mobile Masjid di Bandung berdasarkan perspektif astronomi. Kedua, bagaimana analisis penentuan arah kiblat Mobile Masjid di Bandung berdasarkan perspektif fiqih. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan fokus kajian astronomi dan fiqih. Data primer adalah hasil observasi dan wawancara yang terkait penentuan arah kiblat Mobile Masjid. Data sekunder adalah artikel dari internet terkait Mobile Masjid. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif-analitis. Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, penentuan arah kiblat oleh Mobile Masjid berdasarkan perspektif astronomi, metode yang digunakan adalah metode kompas dengan bantuan Muslim Pro pada handphone. Dalam&#xD; praktik lapangannya Mobile Masjid kurang memperhatikan kelemahan kompas, seperti deklinasi magnetik dan gaya magnet di sekitarnya, sehingga arah yang dituju bukanlah tepat ke utara atau Kakbah. Terdapat selisih arah kiblat 2&#xB0; sampai 5&#xB0; dari metode penentuan arah kiblat menggunakan tongkat dengan bantuan cahaya Matahari setiap saat yang penulis jadikan sebagai tolok ukur. Mengingat jarak ke Kakbah &#xB1; 8000 km sehingga menyimpang ke utara berkisar 295,47 km sampai 657,53 km. Kedua, masjid adalah tempat sujud (shalat) yang sekaligus dapat digunakan shalat Jum&#x2019;at minimal empat puluh jama&#x2019;ah. Mobile Masjid&#xD; Bandung termasuk kategori masjid, tetapi Mobile Masjid Jakarta tidak, penulis lebih mengkategorikan sebagai mushalla dikarenakan hanya dapat menampung jama&#x2019;ah lebih sedikit. Penentuan arah kiblat yang dilakukan oleh Mobile Masjid merupakan sebuah ijtihad. Meskipun secara pembuktian astronomi arah yang dituju bukanlah tepat ke Kakbah, tetapi dengan ijtihad ini membuat dzan seseorang semakin yakin bahwa dia telah menghadap kiblat. Dalam fiqih dzan yang kuat merupakan hal yang tidak bisa digantikan oleh keraguan apapun, sesuai dengan kaidah &#x627;&#x644;&#x64A;&#x642;&#x64A;&#x646; &#x644;&#x627; &#x64A;&#x632;&#x627;&#x644; &#x628;&#x627;&#x644;&#x634;&#x643; . Jadi asalkan seseorang telah yakin dari hasil ijtihadnya ini bahwa dia benar-benar menghadap kiblat, maka sesungguhnya dia telah benar-benar menghadap kiblat dan shalatnya sah.</description><date>2018-01-25</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><rights>cc_by_nc_nd</rights><identifier>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/7994/1/132611046.pdf</identifier><identifier> Ramdho, Mohammad Dimas Machnur (2018) Studi analisis penentuan arah kiblat Mobile Masjid dalam perspektif astronomi dan fiqih : studi kasus di Yayasan Masjid Nusantara Kota Bandung. Undergraduate (S1) thesis, UIN Walisongo. </identifier><recordID>7994</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Ramdho, Mohammad Dimas Machnur
title Studi analisis penentuan arah kiblat Mobile Masjid dalam perspektif astronomi dan fiqih : studi kasus di Yayasan Masjid Nusantara Kota Bandung
title_sub studi kasus di Yayasan Masjid Nusantara Kota Bandung
publishDate 2018
topic 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy
Ilmu Falak)
522 Techniques
equipment
materials
url https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/7994/1/132611046.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/7994/
contents Di zaman modern seperti ini rupanya masih tidak sebanding dengan kuantitas dan kualitas umat Islam dalam hal fasilitas tempat beribadah seperti masjid dan mushola. Hal tersebut membuat Masjid Nusantara di Bandung untuk melakukan sebuah terobosan baru. Lembaga sosial, kemanusiaan dan agama ini melahirkan Mobile Masjid yang siap memfasilitasi umat Islam di Kota Bandung untuk beribadah. Masjid keliling ini bisa bertempat di mana saja karena menggunakan minibus yang menyediakan peralatan shalat lengkap beserta air wudlu. Seperti masjid pada umumnya yang harus menentukan arah kiblatnya, yang membedakan di sini jika masjid pada umumnya cukup sekali penentuan arah kiblatnya saat pertama kali dibangun, Mobile Masjid harus menentukan arah kiblatnya di setiap tempat didirikan. Tentu menentukan arah kiblat bukan hal yang mudah, dibutuhkan ketelitian apalagi ditambah harus berpindah-pindah tempat dengan membawa beberapa fasilitas penunjang lainnya. Penulis mengangkat dua rumusan masalah. Pertama, bagaimana analisis penentuan arah kiblat Mobile Masjid di Bandung berdasarkan perspektif astronomi. Kedua, bagaimana analisis penentuan arah kiblat Mobile Masjid di Bandung berdasarkan perspektif fiqih. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan fokus kajian astronomi dan fiqih. Data primer adalah hasil observasi dan wawancara yang terkait penentuan arah kiblat Mobile Masjid. Data sekunder adalah artikel dari internet terkait Mobile Masjid. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif-analitis. Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, penentuan arah kiblat oleh Mobile Masjid berdasarkan perspektif astronomi, metode yang digunakan adalah metode kompas dengan bantuan Muslim Pro pada handphone. Dalam praktik lapangannya Mobile Masjid kurang memperhatikan kelemahan kompas, seperti deklinasi magnetik dan gaya magnet di sekitarnya, sehingga arah yang dituju bukanlah tepat ke utara atau Kakbah. Terdapat selisih arah kiblat 2° sampai 5° dari metode penentuan arah kiblat menggunakan tongkat dengan bantuan cahaya Matahari setiap saat yang penulis jadikan sebagai tolok ukur. Mengingat jarak ke Kakbah ± 8000 km sehingga menyimpang ke utara berkisar 295,47 km sampai 657,53 km. Kedua, masjid adalah tempat sujud (shalat) yang sekaligus dapat digunakan shalat Jum’at minimal empat puluh jama’ah. Mobile Masjid Bandung termasuk kategori masjid, tetapi Mobile Masjid Jakarta tidak, penulis lebih mengkategorikan sebagai mushalla dikarenakan hanya dapat menampung jama’ah lebih sedikit. Penentuan arah kiblat yang dilakukan oleh Mobile Masjid merupakan sebuah ijtihad. Meskipun secara pembuktian astronomi arah yang dituju bukanlah tepat ke Kakbah, tetapi dengan ijtihad ini membuat dzan seseorang semakin yakin bahwa dia telah menghadap kiblat. Dalam fiqih dzan yang kuat merupakan hal yang tidak bisa digantikan oleh keraguan apapun, sesuai dengan kaidah اليقين لا يزال بالشك . Jadi asalkan seseorang telah yakin dari hasil ijtihadnya ini bahwa dia benar-benar menghadap kiblat, maka sesungguhnya dia telah benar-benar menghadap kiblat dan shalatnya sah.
id IOS2754.7994
institution Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
affiliation ptki.onesearch.id
institution_id 53
institution_type library:university
library
library Perpustakaan UIN Walisongo Semarang
library_id 93
collection Walisongo Repository
repository_id 2754
subject_area Systems, Value, Scientific Principles/Sistem-sistem dalam Agama, Nilai-nilai dalam Agama,
Islam/Agama Islam
Philosophy and Theory of Social Science/Filsafat dan Teori Ilmu-ilmu Sosial
city SEMARANG
province JAWA TENGAH
repoId IOS2754
first_indexed 2018-07-25T05:54:36Z
last_indexed 2022-09-12T06:34:50Z
recordtype dc
_version_ 1765821515745460224
score 17.538404