Model kerukunan antar umat beragama studi inkulturasi antara umat Kristen dan Islam di Desa Nawangsari Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal
Main Author: | Luthfi, Ja'far |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/7909/1/124311006.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/7909/ |
Daftar Isi:
- Kerukunan beragama merupakan suatu pondasi penting dalam menciptakan suatu keharmonisan antar lapisan masyarakat. Selain peran para tokoh dan masyarakat yang tidak kalah pentng adalah “alat” yang digunakan untuk menjadikan kerukunan itu terjadi dan terus berlangsung. Alat ini bisa berupa kebudayaan setempat yang dimana kebudayaan tersebut bisa menyatukan perbedaan agama, suku dan etnis yang ada di masyarakat. Adapun pokok permasalahan yang ada dalam penelitian ini yaitu: a) Bagaimanakah model kerukunan yang di gunakan dan dikembangkan oleh umat Islam dan Katolik di desa Nawangsari, kecamatan Weleri, kabupaten Kendal? b) Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat model kerukunan yang digunakan dan dikembangkan oleh umat Islam dan Katolik di desa Nawangsari, kecamatan Weleri, kabupaten Kendal? Tujuan dari penelitian ini untuk: 1) Untuk mengetahui model kerukunan yang di gunakan dan dikembangkan oleh umat Islam dan Katolik di desa Nawangsari, kecamatan Weleri, kabupaten Kendal. 2) Untuk mengetahui Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat model kerukunan yang digunakan dan dikembangkan oleh umat Islam dan Katolik di desa Nawangsari, kecamatan Weleri, kabupaten Kendal. Penelitian ini termasuk jenis penelitian Field Research (penelitian lapangan). Data penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data utama yang berasal dari masyarakat Kristen dan Islam juga para pemuka agama dan perangkat desa. Adapun data sekundernya yaitu buku – buku, jurnal, majalah dan internet serta hal yang berkaitan dengan masalah tersebut. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode: 1) Observasi, 2) Wawancara, 3) Dokumentasi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Sedangkan metode analisis data yang digunakan yaitu metode analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini yaitu: bahwa Di desa Nawangsari faktor budaya menjadi hal yang sangat penting peranya dalam berperan terhadap kerukunan disana, sehingga inkulturasi kebudayaan menjadi hal yang menonjol sebagai model kerukunan di desa Nawangsari ini. Adapun fator pendukung terjadinya kerukunan di desa Nawangsari adalah: 1) ajaran agama 2) peran tokoh agama 3) inkulturasi budaya 4) sikap kekeluargaan 5) pemukiman yang heterogen 6) perekonomian dan pendidikan yang baik. Adapun penghambatnya adalah: 1) pemahaman agama yang dangkal 2) kurangnya pemahaman pentingnya kerukunan umat beragama 3) pemerintah yang kurang aktif.