Ṣalāt ‘Īdain bagi wanita dalam pandangan masyarakat Desa Serangan Bonang Demak

Main Author: Yuwafiqoh, Siti
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/7907/1/124211089.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/7907/
Daftar Isi:
  • Ṣalāt ‘Īdain adalah ṣalāt yang disyari’atkan pada tahun pertama Hijriah. Nabi Saw senantiasa mengajarkannya dan memerintahkan kepada umatnya, baik laki-laki maupun wanita untuk keluar menuju tempat ṣalāt ‘Īd. Ṣalāt ‘Īdain juga dibagi menjadi 2 yaitu ṣalāt Hari Raya ‘Īdul Fitri dan ṣalāt Hari Raya ‘Īdul Adha. Ṣalāt ‘Īd (Hari Raya ‘Īdul Fitri dan ‘Īdul Adha) disyari’atkan berdasarkan Al-Qur’an, Sunnah dan Ijma’ umat Islam. Hari raya ini disebut dengan ‘Īd (yang berarti kembali) karena ia kembali hadir dan berulang setiap tahun. Berangkat dari uraian yang telah disebutkan, terjadi perbedaan dalam pelaksanaan ṣalāt ‘Īdain yang hanya satu kali dalam setahun pelaksanaannya, khususnya di Desa Serangan Bonang Demak banyak kaum wanita yang tidak melaksanakan shalat ‘Īdain. Sebagian warga berpendapat bahwa ṣalāt ‘Īdain itu hukumnya sunnah muakkad juga untuk para wanita selama menghadiri ṣalāt ‘Īdain tidak mendatangkan kemaḍaratan. Mereka mengqiyaskan dengan ṣalāt Jum’at yang hukumnya sunnah bagi wanita dan tidak ada anjuran untuk melaksanakannya. Selain itu didukung dengan kepatuhan mereka dari sesepuh desa tanpa adanya usaha untuk mencari dasar yang menjadi perintah dari sesepuh desa, dan tidak adanya sosialisasi dari sesepuh desa untuk melaksanakan atau mengkoordinir ṣalāt ‘Īdain bagi wanita, serta kebiasaan untuk tidak melaksanakan ṣalāt ‘Īdain ini sudah ada sejak dulu, para wanita hanya mengikuti kebiasaan tersebut tanpa mengetahui dasarnya. Dari permasalahan yang sudah disebutkan di atas. Maka penulis ingin mengetahui, (1) bagaimana masyarakat desa Serangan Bonang Demak memahami ṣalāt ‘Īdain bagi wanita? (2) bagaimana implementasi hadiṡ tentang pelaksanaan ṣalāt ‘Īdain bagi wanita di desa Serangan Bonang Demak? Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang mengandung pengertian sebagai upaya penggalian dan pemahaman pemaknaan terhadap apa yang terjadi pada berbagai individu atau kelompok, yang berasal dari persoalan sosial atau kemanusiaan. Adapun sumber-sumber datanya diperoleh dari masyarakat desa Serangan Bonang Demak dan juga buku-buku yang berhubungan dengan penelitian. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan metode analisis data di lapangan model interaktif Miles dan Huberman yaitu aktivitas dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah dianggap cukup, kemudian direduksi setelah itu adanya penyajian data dan terakhir menarik kesimpulan atau verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian menurut pemahaman masyarakat, mereka tidak melaksanakan ṣalāt karena untuk mencegah timbulnya kemaḍaratan yang disebabkan oleh wanita, serta pemikiran atas dasar taqlid dan tidak adanya krentek (niat) pada diri sendiri untuk melaksanakan ṣalāt ‘Īdain. Terkait dengan Implementasi dari hadis tentang ṣalāt ‘Īdain bagi wanita dalam masyarakat Desa Serangan, yaitu tidak adanya bentuk praktek antara ḥadīṡ tentang pelaksanaan ṣalāt ‘Īdain bagi wanita dengan kebiasaan wanita di desa Serangan yang tidak pernah melaksanakan ṣalāt ‘Īdain.