Algoritme hisab gerhana bulan menurut Rinto Anugraha dalam buku Mekanika Benda Langit

Main Author: Yaqin, 'Alamul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/7799/1/132611036.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/7799/
Daftar Isi:
  • Algoritme hisab gerhana Bulan dalam buku Mekanika Benda Langit karya dari Rinto Anugraha bersumber dari buku algoritme hisab gerhana Bulan Jean Meeus, tetapi terdapat beberapa perbedaan yaitu terdapat pemotongan rumus dan Rinto Anugraha menggunakan rumus delta T dari rumus polynomial delta T NASA, penulis tertarik untuk meneliti Algoritme hisab gerhana Bulan menurut Rinto Anugraha dalam buku Mekanika Benda Langit dan tingkat akurasi Algoritme hisab gerhana Bulan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui algoritme hisab gerhana Bulan dalam buku Mekanika Benda Langit dan mengetahui tingkat akurasi hisab tersebut dengan melakukan analisis dengan data-data hisab gerhana Jean Meeus dalam Astronomical Algorithms serta data-data dalam buku Canon of Lunar Eclipse 1500 B.C-A.D 3000 karya Bao-Lin Liu, Alan D.Fiala dan NASA. Penelitian ini termasuk jenis library research. Data primer yang digunakan adalah buku Mekanika Benda Langit dan wawancara langsung dengan pengarang buku yaitu Rinto Anugraha. Data sekunder berupa dokumen-dokumen yang berhubungan dengan gerhana Bulan. Proses analisis menggunakan analisis deskriptif. Penelitian ini menghasilkan dua temuan: Pertama, Algoritme hisab gerhana Bulan dalam buku Mekanika Benda Langit tergolong sebagai hisab h}aki>ki> kontemporer, hal ini bisa dilihat dari data-data astronomis yang digunakan menggunakan data yang terbaru dan memakai Algoritme yang mutakhir. Algoritme hisab gerhana Bulan ini berdasarkan Algoritme Jean Meeus dalam buku Astronomical Algorithms. Dalam buku tersebut menggunakan Julian day serta menganut epoch baru tahun 2000, selain itu Jean Meeus dalam buku Astronomical Algorithms menggunakan aturan Danjon. Ada beberapa perbedaan yaitu koreksi-koreksi yang dibuang pada rumus T pangkat 3 dan 4 dalam x langkah hisab JDE (Julian Day Ephemeris), anomali rata-rata matahari (M), anomali rata-rata Bulan (M’), argumen lintang Bulan (F), bujur titik naik Bulan omega (Ω), pemotongan tersebut karena algoritme hisab gerhana Bulan Rinto untuk tahun 1900-2200 dan rumus delta T menggunakan data polynomial NASA. Kedua, Algoritme hisab gerhana Bulan ini memiliki tingkat akurasi yang baik sebab selisih hasil hisabnya mempunyai selisih rata-rata terkecil +00:00:00,2 dan rata-rata terbesar +00:00:00,6 dengan data hisab gerhana Bulan Jean Meeus, serta mempunyai selisih rata-rata terkecil -00:00:20 dan rata-rata terbesar -00:03:36 dengan data gerhana Bulan dalam buku Canon of Lunar Eclipse 1500 B.C-A.D 3000 karya Bao-Lin Liu, Alan D.Fiala, dengan NASA memiliki selisih rata-rata terkecil -00:00:08,1 dan rata-rata terbesar - 00:01:02,83. Algoritme hisab gerhana Bulan Rinto Anugraha perlu pengembangan yaitu penambahan untuk menghitung cakupan wilayah dan keadaan suatu tempat saat terjadi gerhana Bulan seperti yang dilakukan oleh NASA serta langkah untuk pengklasifikasian tipe gerhana Bulan.