Astrolabe RHI dalam menentukan panjang bayangan awal waktu Zuhur dan Asar
Main Author: | Rohmah, Nur |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/7737/1/132611010.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/7737/ |
Daftar Isi:
- Astrolabe RHI merupakan salah satu alat astronomi klasik yang dapat digunakan untuk menentukan panjang bayangan awal waktu Zuhur dan Asar. Dalam menentukan panjang bayangan tentu identik dengan gnomon dan sinar matahari. Pada Astrolabe RHI, penentuan panjang bayangan Zuhur dan Asar tidak menggunakan bantuan gnomon dan sinar matahari, melainkan menggunakan bantuan plate dan rule serta waktu hakiki Zuhur dan Asar. Plate pada bagian depan tampilan Astrolabe RHI menunjukkan altitude circle yang dapat digunakan untuk mencari panjang bayangan awal waktu Zuhur dan Asar. Untuk mengetahui lebih mendalam tentang Astrolabe RHI dalam menentukan panjang bayangan awal waktu Zuhur dan Asar, penulis membatasi dua pokok pembahasan. Pertama, bagaimana metode perhitungan menggunakan Astrolabe RHI dalam menentukan panjang bayangan awal waktu Zuhur dan Asar. Kedua, bagaimana akurasi hasil panjang bayangan awal waktu Zuhur dan Asar. Jenis penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dengan tujuan untuk mengetahui uraian secara mendalam tentang Astrolabe RHI dalam menentukan panjang bayangan awal waktu Zuhur dan Asar. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data primernya adalah hasil dari penggunaaan Astrolabe RHI dalam menentukan panjang bayangan awal waktu Zuhur dan Asar. Setelah data terkumpul, penulis menganalisis menggunakan metode analisis deskriptif yakni menggambarkan hasil yang terdapat dalam Astrolabe RHI dengan melihat kenyataan yang ada di lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode penentuan awal waktu Zuhur dan Asar dengan menggunakan Astrolabe RHI adalah menggunakan metode langsung baca pada plate Astrolabe RHI , karena pengguna langsung dapat membaca panjang bayangan dengan teliti dan jelas. Hasil panjang bayangan awal waktu Zuhur dan Asar menggunakan Astrolabe RHI dengan praktek di lapangan menggunakan mizwala terdapat selisih 0,1 cm – 0,8 cm. Hal ini dipengaruhi oleh equation of time dan deklinasi matahari serta diameter Astrolabe RHI itu sendiri. Semakin besar diameter interval derajat pada Astrolabe RHI semakin terbaca dengan mudah dan jelas.