Inovasi Guru dalam Penggunaan Metode dan Bahan Ajar Pembelajaran PAI di SD Nasima Semarang
Daftar Isi:
- Skripsi ini membahas tentang pelaksanaan inovasi guru dalam penggunaan metode dan bahan ajar pembelajaran pendidikan agama Islam di SD Islam Nasima Semarang. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan : (1) Bagaimana inovasi guru dalam menggunakan metode dan bahan ajar pembelajaran PAI di SD Nasima Semarang? (2) Apa saja faktor-faktor yang mendukung dan menghambat inovasi guru dalam pembelajaran PAI di SD Nasima Semarang? Permasalahan tersebut dibahas melalui studi lapangan yang dilaksanakan di SD Nasima Semarang. Sekolah tersebut dijadikan sebagai sumber data untuk mendapatkan potret inovasi pembelajaran pendidikan agama Islam yang bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah yang terdapat dalam pembelajaran PAI. Dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif lapangan, pendekatan fenomenologi, serta tehnik studi kasus, pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian setelah data terkumpul lalu dianalisis dengan menggunakan teknik analisis fenomenologi dengan tahapan reduksi data, display atau penyajian data, dan verifikasi data. Kajian ini menunjukkan bahwa : (1) inovasi guru dalam penggunaan metode dan bahan ajar pembelajaran PAI di SD Nasima Semarang yaitu meliputi penggunaan metode pembelajaran yang inovatif yaitu metode inquiry discovery dan metode WIFLE (mengemukakan perasaan peserta didik di depan kelas), merancang bahan ajar pembelajaran sendiri berupa handout/modul dan buku, serta bahan ajar interaktif berbasis multimedia seperti komputer/laptop, serta pelaksanaan evaluasi mandiri oleh gruru PAI, mempunyai kurikulum sendiri khas ke-Nasima-an yakni (akhlakul karimah (agama), wawasan kebangsaan, bahasa asing (arab dan inggris), pengenalan lingkungan, dan komputer),. (2) faktor-faktor yang mempengaruhi inovasi guru dalam pembelajaran PAI di SD Nasima Semarang terdiri dari dua faktor, antara lain: (a) faktor pendukung yang meliputi; faktor guru, faktor intern (peserta didik) dan ekstern (orangtua), serta faktor fasilitas pembelajaran. (b) faktor penghambat yang meliputi; masalah kontrol kelas, perbedaan karakter masing-masing anak, masalah teknis, dan kesibukan pendidik.