Internalisasi nilai-nilai pendidikan agama Islam melalui ekstrakurikuler rohaniah Islam (rohis) untuk pembentukan kepribadian muslim siswa SMA Negeri 1 Banjarnegara
Main Author: | Nur, Priliansyah Ma'ruf |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/7621/1/133111117.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/7621/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini membahas tentang internalisasi nilai-nilai Pendidikan Agama Islam yang dilaksanakan melalui ekstrakurikuler Rohaniah Islam (ROHIS). Tujuan internalisasi ini adalah untuk pembentukan kepribadian muslim siswa SMA Negeri 1 Banjarnegara. Kajian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya penghayatan nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam membentuk kepribadian siswa. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan bagaimana proses internalisasi nilai-nilai pendidikan agama Islam melalui kegiatan ekstrakurikuler Rohaniah Islam untuk pembentukan kepribadian muslim siswa SMA Negeri 1 Banjarnegara. Permasalahan tersebut dibahas melalui studi lapangan yang dilaksanakan di SMAN 1 Banjarnegara. SMAN 1 Banjarnegara ini dijadikan sumber data untuk mendapatkan potret internalisasi nilai-nilai Pendidikan Agama Islam siswa. Datanya diperoleh dengan cara wawancara, partisipan, dan studi dokumentasi. Semua data dianalisis dengan pendekatan fenomenologi dan dianalisis secara deskriptif. Kajian ini menunjukkan bahwa internalisasi nilai-nilai Pendidikan Agama Islam yang di hayati SMAN 1 Banjarnegara untuk membentuk pribadi muslim siswa dilaksanakan melalui strategi tersendiri yang meliputi metode, pendekatan, dan materi Rohaniah Islam. Metode keorganisasian, metode teladan, kajian dan pelatihan, pembiasaan, kegiatan sosial, diskusi dan tanya jawab. Pendekatan individual dan kelompok. Materi menutup aurat, berkepribadian yang baik, menjalankan ibadah wajib, nasihat dalam kebaikan, mau memperbaiki diri dan orang lain (muhasabah), pengembangan potensi untuk kemashlahatan umum yaitu pengembangan softskill, misalnya: kultum, pidato, tilawah, dan berbagai keterampilan kewirausahaan.