Daftar Isi:
  • Penelitian dengan judul “Strategi KH. Muhammad Thoyyib Farchany dalam membentuk akhlak santri di pondok pesantren Al-Uswah Gunungpati Semarang”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi KH. Muhammad Thoyyib Farchany dalam membentuk akhlak santri di pondok pesantren Al-Uswah Gunungpati Semarang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, adapun metode sumber datanya yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi adapun analisa datanya mengunakan deskriptif kualitatif. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah: 1) Bagaimana strategi KH. Muhammad Thoyyib Farchany dalam membentuk akhlak santri di PondokPesantren Al-Uswah? 2) Apa faktor penghambat dan pendukung dalam membentuk akhlak santri di PondokPesantren Al-Uswah? Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi KH. Muhammad Thoyyib Farchany dalam membentuk akhlak santri di pondok pesantren Al-Uswah Gunungpati Semarang yaitu strategi merupakan cara yang dijalankan atau yang dikerjakan dalam upaya untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan. Di pondok pesantren Al-Uswah tentunya KH. Muhammad Thoyyib Farchany mempunyai cara atau strategi dalam upaya pembentukan akhlak santri. Adapun strategi KH. Muhammad Thoyyib Farchany dalam membentuk akhlak santri di pondok pesantren Al-Uswah Gunungpati Semarang yaitu: 1) Keteladanan,2) Pengajian Kitab-kitab Akhlak, 3) Mengadakan Kegiatan Keagamaan, 4) Pembentukan Tata Tertib dan Peraturan Pondok, dan 5) Ta’zir. Dalam upaya pembentukan akhlak di pondok pesantren Al-Uswah Gunungpati Semarang tentunya KH. Muhammad Thoyyib Farchany beberapa faktor baik yang menjadi pendukung maupun penghambat dalam mencapai tujuan tersebut. Adapun faktor yang menjadi pendukung dan penghambatnya adalah sebagai berikut: Faktor pendukung: faktor internal meliputi 1) Kemampuan, pengalaman dan keterampilan seorang pengasuh. 2) Kesungguhan para ustadz dan ustadzah dalam melaksanakan tugas, fungsi dan perannya di pondok pesantren Al-Uswah. 3) Kekompakandan rasa persaudaraan yang tinggi antara pengasuh dengan para ustadz dan ustadzah. 4) Semua ustadz dan ustadzah memiliki keilmuan baik intelektual maupun spiritual yang mumpuni. 5) Kepatuhan para santri terhadap aturan-aturan pondok. 6) Kemampuan para santri dalam menyerap pelajaran. 7) Kepribadian. Faktor eksternal meliputi 1) Keluarga. 2) Lingkungan. 3) Dukungan dari pemerintah Kota Semarang. Faktor penghambat: faktor internal meliputi 1) Keterbatasan waktu dalam memberikan pelajaran kepada para santri. 2) Masih kurangnya sarana dan prasarana yang di miliki pondok pesantren Al-Uswah. Faktor eksternal meliputi 1) Kesibukan Orang Tua. 2) Lingkungan. 3) Media Massa.