Persepsi mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang tentang jilbab
Daftar Isi:
- Allah memberikan kewajiban memakai jilbab bagi perempuan untuk menutup aurat mereka. Selain itu jilbab juga merupakan pelindung bagi perempuan dari kejahatan laki-laki yang ingin menggodanya. Namun seiring dengan perkembangan zaman, jilbab bukan hanya dipandang sebagai kewajiban perempuan semata namun juga sebagai fashion. Berbagai model jilbab bermunculan, karena jilbab dapat dengan mudah dipadu-padankan dengan pakaian lain sehingga terlihat lebih menarik. Setiap mahasiswi pasti memiliki persepsi atau pemahaman masing-masing mengenai makna jilbab. Tergantung dari latar belakang, lingkungan, kepercayaan, serta pengalaman masing-masing individu. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang. Dari seluruh mahasiswi, peneliti mengambil informan sebanyak 10 mahasiswi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam (depth interview) untuk mengetahui makna jilbab bagi mahasiswi. Penelitian ini menggunakan teori interaksionisme simbolik George Herbert Mead untuk analisis mendalam. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, mahasiswi mengartikan jilbab sebagai identitas seorang muslimah, jilbab juga sebagai pelindung, serta jilbab sebagai pengingat dalam bertindak bagi pemakainya. Proses pemaknaan jilbab bagi mahasiswi dimulai dari mereka tahu, kemudian memahami arti jilbab, sehingga akhirnya mulai memakai jilbab sampai saat ini.