Perbedaan antara keterbukaan diri remaja sebelum dan sesudah konseling kelompok di Panti Asuhan Darul Hadlonah Mangkang Kota Semarang
Daftar Isi:
- Kajian pada penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris perbedaan keterbukaan diri sebelum dan sesudah diberikan konseling kelompok dan secara empiris perbedaan keterbukaan diri antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada remaja di Panti Asuhan Darul Hadlonah Semarang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif kuasi eksperimental. Variabel dalam penelitian ini adalah Konseling Kelompok sebagai variabel independen dan Keterbukaan Diri sebagai variabel dependen. Penelitian ini menggunakan pendekatan dakwah dan psikologis. Populasinya berjumlah 32 remaja baik laki-laki maupun perempuan yang berusia 13-20 tahun yang tinggal di Panti Asuhan Darul Hadlonah Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pada kelompok eksperimen ada perbedaan yang signifikan antara hasil tes sebelum sebesar 78,5 dan setelah diberi perlakuan konseling kelompok sebesar 84,13 pada signifikansi 0,966 > 0,05, begitu halnya pada kelompok kontrol ada perbedaan hasil tes sebelum sebesar 68,69 dan sesudah perlakuan diskusi sebesar 73,06 pada signifikansi 0,2 > 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terjadi perbedaan keterbukaan diri sebelum dan sesudah diberikan konseling kelompok. Terjadi perbedaan diantara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dalam hal keterbukaan diri (self disclosure) setelah diberikan konseling kelompok. Hal ini dapat dilihat pada signifikansi posttest eksperimen sebesar 1,576 > 0,05 sedangkan signifikansi posttest kontrol sebesar 1,302 < 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil posttest eksperimen lebih besar dari pada posttest kontrol. Semakin sering dan aktif dalam melakukan konseling kelompok maka semakin meningkat keterbukaan diri (self disclosure).