ctrlnum 6992
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6992/</relation><title>Studi kritik hadis Nabi tentang wanita kurang akal dan agama (analisis Ma&#x2019;&#x101;ni al-&#x1E24;adi&#x1E61;)</title><creator>Erlisa, Fenny</creator><subject>297.1251 Study of Text of Hadith</subject><description>Fenomena ketidakadilan terhadap perempuan dapat terjadi di manapun: di sektor publik maupun domestik, di ruang sosial maupun privat. Di ruang-ruang itulah perempuan didefinisikan, dihadirkan dan diperlakukan. Jika fenomena itu meliputi basis kesadaran dan bangunan nilai yang kompleks, maka dimensi agama merupakan bagian yang amat penting. Penafsiran dan pemahaman ulang terhadap teks agama seperti al-Qur&#x2019;an dan hadis, dengan demikian, menjadi tak terelakkan.&#xD; Oleh karena itu, hadis-hadis itu perlu diteliti kebenaran dan maksudnya untuk memperoleh pandangan budaya baru yang mendukung terciptanya relasi laki-laki dan perempuan yang adil secara gender, sehingga keberagamaan umat menjadi dewasa dan sesuai dengan ideal yang dicita-citakan al-Qur&#x2019;an. Diantara hadis misoginis yang perlu diteliti adalah hadis yang menyebutkan bahwa akal dan agama perempuan itu kurang di bandingkan dengan akal dan agama yang dimiliki laki-laki.&#xD; Penelitian ini mencakup didalamnya pembahasan gambaran umum tentang wanita, penciptaan wanita, persamaan dan perbedaan antara wanita dan laki-laki dan peran wanita di masa Nabi dan masa sekarang. &#xD; Dalam penelitian ini penulis akan mengupas bagaimana kualitas hadis-hadis tentang wanita kurang akal dan agama, bagaimana kualitasnya sehingga layak dijadikan hujjah, serta bagaimana pemahaman hadits-hadis mengenai wanita kurang akal dan agama, dan bagaimana relevansi hadis ini pada masa kekinian.&#xD; Setelah melakukan penelitian, diperoleh beberapa riwayat hadis tentang wanita kurang akal dan agama yang kesemuanya ini bersumber langsung dari Rasulullah sehingga disebut sebagai hadis marfu&#x2019; dengan keseluruhan rijal yang siqah serta bersambung (ittashil). Selain itu juga tidak terdapat syadz atau illat, baik pada sanad atau pun pada matan. Sehingga dapat diketahui bahwa hadis yang menyebutkan kurangnya akal dan agama perempuan itu nilainya shahih.&#xD; Dengan demikian, kurang akal dan agama yang dimaksud di dalam hadis adalah mengenai persaksian dua perempuan itu sama dengan persaksian satu orang laki-laki. Hal ini berkaitan dengan Qs al-Baqarah ayat 284 yang menjelaskan bahwa jika salah seorang di antara dua orang perempuan yang menjadi saksi itu lupa atau salah, maka seorang yang lain mengingatkannya dan kurang agama yang dimaksud adalah kekurangan tersebut terbatas di bidang ibadah, bahkan hanya sebagian dari syari&#x2019;at, karena perempuan yang sedang haid masih dapat mengerjakan ibadah-ibadah yang lain seperti melaksanakan seluruh manasik haji kecuali thawaf di Baitullah (bagi yang sedang melaksanakan haji) dan masih dapat berdzikir kepada Allah. Bahkan untuk puasa yang ditinggalkan dapat diganti pada hari-hari lain di luar bulan ramadhan sebanyak hari yang ditinggalkannya di bulan ramadhan.&#xD; Dengan demikian jelas bahwa kurang akal dan agama itu bukan merupakan kodrat perempuan, tapi merupakan nasehat atau kritik terhadap perempuan-perempuan di jaman Nabi yang memiliki perilaku tertentu. Bila penerapan pandangan itu diperluas, maka orang-orang yang bisa dinilai seperti itu, bukan hanya mereka saja, tapi juga orang-orang lain yang memiliki perilaku yang sama dengan perilaku mereka, baik perempuan maupun laki-laki</description><date>2016-12-09</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6992/1/COVER.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6992/2/BAB%20I.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6992/3/BAB%20II.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6992/4/BAB%20III.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6992/5/BAB%20IV.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6992/6/BAB%20V.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6992/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6992/8/LAMPIRAN.pdf</identifier><identifier> Erlisa, Fenny (2016) Studi kritik hadis Nabi tentang wanita kurang akal dan agama (analisis Ma&#x2019;&#x101;ni al-&#x1E24;adi&#x1E61;). Undergraduate (S1) thesis, UIN Walisongo. </identifier><recordID>6992</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Erlisa, Fenny
title Studi kritik hadis Nabi tentang wanita kurang akal dan agama (analisis Ma’āni al-Ḥadiṡ)
publishDate 2016
topic 297.1251 Study of Text of Hadith
url https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6992/1/COVER.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6992/2/BAB%20I.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6992/3/BAB%20II.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6992/4/BAB%20III.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6992/5/BAB%20IV.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6992/6/BAB%20V.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6992/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6992/8/LAMPIRAN.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6992/
contents Fenomena ketidakadilan terhadap perempuan dapat terjadi di manapun: di sektor publik maupun domestik, di ruang sosial maupun privat. Di ruang-ruang itulah perempuan didefinisikan, dihadirkan dan diperlakukan. Jika fenomena itu meliputi basis kesadaran dan bangunan nilai yang kompleks, maka dimensi agama merupakan bagian yang amat penting. Penafsiran dan pemahaman ulang terhadap teks agama seperti al-Qur’an dan hadis, dengan demikian, menjadi tak terelakkan. Oleh karena itu, hadis-hadis itu perlu diteliti kebenaran dan maksudnya untuk memperoleh pandangan budaya baru yang mendukung terciptanya relasi laki-laki dan perempuan yang adil secara gender, sehingga keberagamaan umat menjadi dewasa dan sesuai dengan ideal yang dicita-citakan al-Qur’an. Diantara hadis misoginis yang perlu diteliti adalah hadis yang menyebutkan bahwa akal dan agama perempuan itu kurang di bandingkan dengan akal dan agama yang dimiliki laki-laki. Penelitian ini mencakup didalamnya pembahasan gambaran umum tentang wanita, penciptaan wanita, persamaan dan perbedaan antara wanita dan laki-laki dan peran wanita di masa Nabi dan masa sekarang. Dalam penelitian ini penulis akan mengupas bagaimana kualitas hadis-hadis tentang wanita kurang akal dan agama, bagaimana kualitasnya sehingga layak dijadikan hujjah, serta bagaimana pemahaman hadits-hadis mengenai wanita kurang akal dan agama, dan bagaimana relevansi hadis ini pada masa kekinian. Setelah melakukan penelitian, diperoleh beberapa riwayat hadis tentang wanita kurang akal dan agama yang kesemuanya ini bersumber langsung dari Rasulullah sehingga disebut sebagai hadis marfu’ dengan keseluruhan rijal yang siqah serta bersambung (ittashil). Selain itu juga tidak terdapat syadz atau illat, baik pada sanad atau pun pada matan. Sehingga dapat diketahui bahwa hadis yang menyebutkan kurangnya akal dan agama perempuan itu nilainya shahih. Dengan demikian, kurang akal dan agama yang dimaksud di dalam hadis adalah mengenai persaksian dua perempuan itu sama dengan persaksian satu orang laki-laki. Hal ini berkaitan dengan Qs al-Baqarah ayat 284 yang menjelaskan bahwa jika salah seorang di antara dua orang perempuan yang menjadi saksi itu lupa atau salah, maka seorang yang lain mengingatkannya dan kurang agama yang dimaksud adalah kekurangan tersebut terbatas di bidang ibadah, bahkan hanya sebagian dari syari’at, karena perempuan yang sedang haid masih dapat mengerjakan ibadah-ibadah yang lain seperti melaksanakan seluruh manasik haji kecuali thawaf di Baitullah (bagi yang sedang melaksanakan haji) dan masih dapat berdzikir kepada Allah. Bahkan untuk puasa yang ditinggalkan dapat diganti pada hari-hari lain di luar bulan ramadhan sebanyak hari yang ditinggalkannya di bulan ramadhan. Dengan demikian jelas bahwa kurang akal dan agama itu bukan merupakan kodrat perempuan, tapi merupakan nasehat atau kritik terhadap perempuan-perempuan di jaman Nabi yang memiliki perilaku tertentu. Bila penerapan pandangan itu diperluas, maka orang-orang yang bisa dinilai seperti itu, bukan hanya mereka saja, tapi juga orang-orang lain yang memiliki perilaku yang sama dengan perilaku mereka, baik perempuan maupun laki-laki
id IOS2754.6992
institution Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
affiliation ptki.onesearch.id
institution_id 53
institution_type library:university
library
library Perpustakaan UIN Walisongo Semarang
library_id 93
collection Walisongo Repository
repository_id 2754
subject_area Systems, Value, Scientific Principles/Sistem-sistem dalam Agama, Nilai-nilai dalam Agama,
Islam/Agama Islam
Philosophy and Theory of Social Science/Filsafat dan Teori Ilmu-ilmu Sosial
city SEMARANG
province JAWA TENGAH
repoId IOS2754
first_indexed 2017-07-10T07:19:44Z
last_indexed 2022-09-12T06:34:31Z
recordtype dc
_version_ 1765821509513773056
score 17.538404