Peran kyai dalam meningkatkan adversity quotient santri: studi di Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak
Daftar Isi:
- Era globalisasi sebagaimana saat ini, diakui atau tidak, menimbulkan banyak permasalahan yang mengglobal, seperti ekonomi, sosial, dan budaya. Masalah-masalah tersebut pasti dihadapi oleh semua orang, tidak terkecuali mereka yang berada dibalik pagar pesantren. Civitas pesantren, terutama para santri, pada akhirnya ketika mereka telah menyelesaikan ngajinya di pesantren, pasti langsung dihadapkan pada kenyataan globalisisasi yang penuh kesulitan dan tantangan. Salah satu bekal terbaik dalam menghadapi tantangan kehidupan adalah sikap jiwa yang tangguh. Adversity quotient merupakan suatu pilihan yang tepat. Adversity quotient adalah kecerdasan dalam menghadapi kesulitan. Kyai adalah seorang tokoh utama dalam dunia pesantren. Keberadaannya sangat vital bagi keberlangsungan hidup pesantren. Maka bagaimanakah seorang kyai dapat berperan dalam upaya meningkatkan kecerdasan adversitas santri? Dengan pertanyaan tersebut penelitian ini dilaksanakan. Dan akhirnya, setelah melakukan proses panjang penelitian, dapat disimpulkan bahwa seorang kyai, yang karena kedudukannya sebagai pemilik pesantren sehingga memungkinkannya memiliki akses yang sangat luas terhadap keseluruhan proses dan dinamika kehidupan di pesantren, memiliki peran strategis dalam upaya meningkatkan kecerdasan adversitas santri. Peran kyai tersebut dapat disimpulkan dalam tiga hal : 1. Membentuk pola pikir yang positif terhadap suatu kesulitan, 2. Membentuk atau mempertahankan suatu tradisi kehidupan yang berwawasan ketangguhan dalam pesantren, 3. Memberikan suri tauladan yang nyata kepada santri sebagai seorang pribadi yang memiliki kecerdasan adversitas tinggi.