Buah-buahan dalam Al-Qur’an (kajian tematik)
Daftar Isi:
- Allah menjadikan manusia sesuatu yang dapat menjaga, memelihara, dan menolongnya dalam menghadapi kehidupan di muka bumi. Allah menciptakan segala sesuatu yang menjadi kebutuhan manusia, baik makanan maupun tumbuh-tumbuhan yang berasal dari bumi, serta sesuatu yang tumbuh dari tanaman, dan pohon-pohon yang kemudian berbunga dan berbuah. Buah-buahan tersebut ada karena kuasa-Nya untuk dinikmati dan itu adalah rizki dari Allah. Penelitian ini menggunakan penafsiran tematik yang digagas oleh Abd al-Hayy al-Farmawi terhadap ayat-ayat Al-Qur’an dan sabda Nabi Muhammad yang berbicara mengenai buah-buahan tentang ayat-ayat tersebut. Sumber penelitian ini diambil langsung dari ayat-ayat Al-Qur’an sebagai sumber primer, hadis-hadis Nabi, kitab-kitab tafsir, serta karya ulama yang berkaitan dengan tema pembahasan sebagai sumber sekunder. Dari penelitian ini, diketahui bahwa ayat-ayat yang berbicara mengenai buah-buahan banyak mengandung makna-makna dan petunjuk tentang berbagai hal yang harus direnungi dan diperhatikan oleh manusia. Pertama, buah-buahan adalah kenikmatan yang dianugerahkan kepada manusia yang merupakan salah satu bukti Kekuasaan dan Kebesaran Allah yang diberikan kepada seluruh makhluk-Nya. Kedua, aneka ragam buah-buahan yang disediakan Allah untuk makhluknya yang disebutkan dalam Al-Qur’an yaitu pengungkapan kata buah yang memakai tsamarat dan fakihah, dan kedua kata tersebut menerangkan buah-buahan di dunia dan di surga. Ketiga, aneka ragam buah-buahan tersebut juga ada beberapa jenis, diantaranya: kurma, anggur, delima, labu, pisang, tin, zaitun, zaqqum dan khuldi. Selanjutnya manfaat yang dapat diambil. Dengan penyebutan keaneka ragaman buah-buahan tersebut.