ctrlnum 6757
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6757/</relation><title>Ijtihad dan relevansinya dalam pembaruan pemikiran hukum Islam (studi atas pemikiran Sy&#x101;h Wal&#xEE; All&#x101;h Ad-Dihlaw&#xEE; 1114 H/1703 M &#x2013; 1176 H/1762 M)</title><creator>Subkhan, Achmad</creator><subject>297.14 Religious Ceremonial Laws and Decisions</subject><description>Islam pernah mengalami masa kejayaan dalam berbagai bidang ilmu. Kemajuan yang luar biasa ini terjadi pada mulai abad ke VII dengan lahirnya tokoh-tokoh kaliber dunia sebutlah al-Kind&#xEE; (806-873), Ibn N&#x101;fis (609H-687H), al-Farabi (870-950), Ibn Rusyd ( 1126&#x2013;1198) dan lain sebagainya. Karya-karya para Ilmuwan Islam tersebut tersebar luas ke berbagai belahan dunia.&#xD; Bidang hukum Islam, banyak dijumpai karya-karya yang memiliki karakteristik dan aliran yang berbeda-beda. Hal ini dilatarbelakangi oleh paradigma pemikiran dalam memahami sumber-sumber hukum Islam yang pada akhirnya sangat menentukan hasil pemikiran (ijtihad). Ijtihad merupakan usaha yang bersungguh-sungguh untuk menggali hukum dari sumber-sumbernya. Dalam konteks pemahaman terhadap ayat-ayat dalam al-Qur&#x2019;an maupun Hadits, ada ulama yang memahaminya secara tekstual dan mengesampingkan aspek subtansi dan adapula yang memahami substansi ayat-ayat hukum. Bagi yang memahaminya secara tekstual (tekstualis) mereka menganggap bahwa periode Nabi dan Khulaf&#x101; ar-Rasyid&#xEE;n adalah penerapan Islam yang sesungguhnya sehingga mereka berusaha untuk memurnikan umat Islam dari pengaruh-pengaruh luar Islam baik ajaran tradisi maupun budaya. Sementara itu, kelompok yang memahami sumber-sumber ajaran Islam berdasarkan subtansi berusaha membangkitkan Islam dari keterpurukan dengan jargon pembaruan. Dua kelompok ini sesungguhnya sama-sama dalam rangka pembaruan, namun memiliki orientasi yang berbeda. Segala usaha memahami dalil-dalil agama dengar berbagai pendekatan, baik klasik (belum mendapatkan sentuhan ilmiah modern) maupun dengan pendekatan modern (dengan sentuhan ilmiah dan lebih metodologis) semata-mata bertujuan untuk menempatkan hukum Islam &#x1E63;olihun li kulli zam&#x101;n wa al-mak&#x101;n.&#xD; Sy&#x101;h Wal&#xEE; All&#x101;h lahir di India, mendapatkan pendidikan dari ayahnya dan kemudian melakukan perjalanan ilmiah ke semenanjung Arab antara lain Madinah. Saat pulang ke India, dia menghadapi kondisi sosial umat Islam yang hampir mengalami kehancuran. Keadaan ini antara lain disebabkan sikap taql&#xEE;d sehingga umat Islam terbelenggu dalam fanatisme. Melihat keadaan ini, maka dengan semangat ijtihad dan pembaruan Sy&#x101;h Wal&#xEE; All&#x101;h berusaha untuk membangkitkan umat Islam.</description><date>2012-06-21</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6757/1/085112006_Coverdll.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6757/2/085112006_Bab1.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6757/3/085112006_Bab2.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6757/4/085112006_Bab3.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6757/5/085112006_Bab4.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6757/6/085112006_Bab5.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6757/7/085112006_Bibliografi.pdf</identifier><identifier> Subkhan, Achmad (2012) Ijtihad dan relevansinya dalam pembaruan pemikiran hukum Islam (studi atas pemikiran Sy&#x101;h Wal&#xEE; All&#x101;h Ad-Dihlaw&#xEE; 1114 H/1703 M &#x2013; 1176 H/1762 M). Masters thesis, IAIN Walisongo. </identifier><recordID>6757</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Subkhan, Achmad
title Ijtihad dan relevansinya dalam pembaruan pemikiran hukum Islam (studi atas pemikiran Syāh Walî Allāh Ad-Dihlawî 1114 H/1703 M – 1176 H/1762 M)
publishDate 2012
topic 297.14 Religious Ceremonial Laws and Decisions
url https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6757/1/085112006_Coverdll.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6757/2/085112006_Bab1.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6757/3/085112006_Bab2.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6757/4/085112006_Bab3.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6757/5/085112006_Bab4.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6757/6/085112006_Bab5.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6757/7/085112006_Bibliografi.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6757/
contents Islam pernah mengalami masa kejayaan dalam berbagai bidang ilmu. Kemajuan yang luar biasa ini terjadi pada mulai abad ke VII dengan lahirnya tokoh-tokoh kaliber dunia sebutlah al-Kindî (806-873), Ibn Nāfis (609H-687H), al-Farabi (870-950), Ibn Rusyd ( 1126–1198) dan lain sebagainya. Karya-karya para Ilmuwan Islam tersebut tersebar luas ke berbagai belahan dunia. Bidang hukum Islam, banyak dijumpai karya-karya yang memiliki karakteristik dan aliran yang berbeda-beda. Hal ini dilatarbelakangi oleh paradigma pemikiran dalam memahami sumber-sumber hukum Islam yang pada akhirnya sangat menentukan hasil pemikiran (ijtihad). Ijtihad merupakan usaha yang bersungguh-sungguh untuk menggali hukum dari sumber-sumbernya. Dalam konteks pemahaman terhadap ayat-ayat dalam al-Qur’an maupun Hadits, ada ulama yang memahaminya secara tekstual dan mengesampingkan aspek subtansi dan adapula yang memahami substansi ayat-ayat hukum. Bagi yang memahaminya secara tekstual (tekstualis) mereka menganggap bahwa periode Nabi dan Khulafā ar-Rasyidîn adalah penerapan Islam yang sesungguhnya sehingga mereka berusaha untuk memurnikan umat Islam dari pengaruh-pengaruh luar Islam baik ajaran tradisi maupun budaya. Sementara itu, kelompok yang memahami sumber-sumber ajaran Islam berdasarkan subtansi berusaha membangkitkan Islam dari keterpurukan dengan jargon pembaruan. Dua kelompok ini sesungguhnya sama-sama dalam rangka pembaruan, namun memiliki orientasi yang berbeda. Segala usaha memahami dalil-dalil agama dengar berbagai pendekatan, baik klasik (belum mendapatkan sentuhan ilmiah modern) maupun dengan pendekatan modern (dengan sentuhan ilmiah dan lebih metodologis) semata-mata bertujuan untuk menempatkan hukum Islam ṣolihun li kulli zamān wa al-makān. Syāh Walî Allāh lahir di India, mendapatkan pendidikan dari ayahnya dan kemudian melakukan perjalanan ilmiah ke semenanjung Arab antara lain Madinah. Saat pulang ke India, dia menghadapi kondisi sosial umat Islam yang hampir mengalami kehancuran. Keadaan ini antara lain disebabkan sikap taqlîd sehingga umat Islam terbelenggu dalam fanatisme. Melihat keadaan ini, maka dengan semangat ijtihad dan pembaruan Syāh Walî Allāh berusaha untuk membangkitkan umat Islam.
id IOS2754.6757
institution Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
affiliation ptki.onesearch.id
institution_id 53
institution_type library:university
library
library Perpustakaan UIN Walisongo Semarang
library_id 93
collection Walisongo Repository
repository_id 2754
subject_area Systems, Value, Scientific Principles/Sistem-sistem dalam Agama, Nilai-nilai dalam Agama,
Islam/Agama Islam
Philosophy and Theory of Social Science/Filsafat dan Teori Ilmu-ilmu Sosial
city SEMARANG
province JAWA TENGAH
repoId IOS2754
first_indexed 2017-07-10T07:19:35Z
last_indexed 2022-09-12T06:34:27Z
recordtype dc
_version_ 1765821507795156992
score 17.538404