Uji akurasi jam waktu salat studi kasus pelaksanaan kalibrasi jam waktu salat Masjid Agung Baitunnur Pati dan Masjid Jami’ Kajen
Daftar Isi:
- Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, posisi Matahari bisa ditentukan pada suatu saat. Akhirnya muncullah hisab awal waktu salat. Rukyah mulai ditinggalkan dan hisab menjadi acuan utama dalam penentuan waktu salat. Dalam mengimplementasikan hisab waktu salat tentu membutuhkan jam sebagai penunjuk waktu kapan posisi Matahari telah memasuki waktunya salat. Dengan demikian maka untuk mengimplemtasikan hisab waktu salat yang tepat mutlak dibutuhkan waktu yang akurat. Waktu akurat bisa diperoleh dengan melakukan kalibrasi jam. Permasalahan yang diteliti di dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan kalibrasi jam waktu salat di Masjid Agung Baitunnur Pati dan Masjid Jami’ Kajen serta komparasinya dengan standar jam Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Penulis melakukan studi kasus pelaksanaan kalibrasi jam waktu salat di dua masjid. Masjid Agung Baitunnur Pati dan Masjid Jami’ Kajen. Pemilihan kedua masjid ini karena memiliki beberapa karakteristik perbedaan dari segi geografis, penggunaan teknologi dan sosial keagaaman yang melingkupinya. Data primer bersumber dari wawancara, observasi dan dokumentasi. Data tersebut kemudian direduksi dan dikelompokkan sesuai dengan kategorinya. Analisisnya dengan menggunakan deskriptik-analitik. Temuan dalam penelitian ini adalah bahwa pelaksanaan kalibrasi di Masjid Agung Baitunnur jarang dilakukan sehingga jam masjid tersebut kurang akurat dengan selisih 1 menit 7 detik dengan jam BMKG. Sedangkan di Masjid jami’ kajen kalibrasi dilakukan sangat sering sehingga jam masjid tersebut hanya selisih 3 detik dengan jam BMKG. Dari studi kasus kedua masjid tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kalibrasi jam yang benar harus menggunakan sumber rujukan waktu yang akurat dan periode kalibrasi yang sering dilakukan.