Daftar Isi:
  • Penggunaan metode ceramah yang menyebabkan pembelajaran kurang menyenangkan, juga siswa diposisikan sebagai subjek pembelajaran yang pasif, akibatnya adalah motivasi dan prestasi menghafal siswa kurang maksimal. Maka dilaksanakan penelitian tindakan kelas dengan dua kali siklus sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi dan peningkatan keterampilan ibadah fardu pada siswa kelas II SD Islam Sultan Agung 4 Semarang Tahun pelajaran 2015/2016. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah Apakah penerapan metode demontrasi meningkatkan ibadah salat fardu pada siswa kelas 2 SD Islam Sultan Agung 4 Semarang? Untuk menjawab pertanyaan tersebut menerapkan penelitian tindakan kelas yang meliputi rangkaian siklus dengan analisis deskriptif prosentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Hasil penerapan metode demonstrasi pada proses pembelajaran salat fardu pada siswa kelas II SD Islam Sultan Agung 4 Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016 siswa pada siklus I ketuntasan hasil belajar siswa dengan 27 siswa mencapai ketuntasan dan 8 siswa belum tuntas. Siklus II yang mengalami ketuntasan sudah ada peningkatan dengan jumlah 32 siswa tuntas dan 3 siswa belum tuntas dari jumlah 38 siswa. (2) Pelaksanaan Penerapan metode demonstrasi dalam peningkatan keterampilan ibadah salat fardu pada siswa kelas II SD Islam Sultan Agung 4 Semarang Tahun Pelajaran 2015-2016 berjalan dengan baik, guru telah mempersiapkan sebelumnya rencana pembelajaran yang dimodifikasi dengan alur metode demonstrasi dan guru mempersiapkan lembar observasi aktivitas siswa selama pembelajaran dengan metode demonstrasi, guru juga mempersiapkan tes untuk mengetahui peningkatan hasil belajar salat fardu, sedangkan peserta didik mengikutinya dengan senang dan tertarik sehingga proses pembelajaran berjalan dengan baik dan (3) Hasil belajar salat fardu pada siswa kelas II SD Islam Sultan Agung 4 Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016 juga mengalami peningkatan setelah diterapkannya metode demonstrasi. Hal ini terlihat dari prosentase ketuntasan belajar secara klasikal dengan prosentase pada siklus I sebesar 77 %, dan pada siklus II sebesar 91 %. Dengan demikian penerapan metode demonstrasi sangat efektif untuk meningkatkan Hasil belajar salat fardu.