Manajemen Perpustakaan berbasis teknologi RFID (Radio Frequency Identification) studi di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Daftar Isi:
- Skripsi ini membahas implementasi manajemen perpustakaan dengan RFID (Radio Frequency Identification) di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. RFID merupakan sistem identifikasi berbasis gelombang radio yang dapat mengidentifikasi objek secara simultan tanpa diperlukan kontak langsung. Implementasi RFID memberikan nilai eksklusivitas bagi perkembangan perpustakaan. Kajiannya dilatar belakangi adanya tuntutan peningkatan kualitas layanan yang harus diberikan kepada pemustaka dalam kaitannya untuk mendukung program tri dharma perguruan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimana penyiapan RFID di perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. (2)Bagaimana pengolahan koleksi dengan RFIDdi Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. (3) Bagaimana layanan perpustakaan berbasis RFID di perpustakaanUIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif lapangan dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi. Analisis data dalam penelitian ini berupa teknik analisis deskriptif, yaitu metode analisis data yang berupa kata-kata, gambar dan bukan angka. Kajian ini menunjukkan bahwa: (1) Secara umum penyiapan RFID sudah memadai yakni meliputi penyiapan software dan hardware, meskipun masih terjadi error/trouble pada sistem namun dapat ditangani dengan melakukan maintenanceperangkat secara rutin.(2)Pengolahan koleksimeliputi kegiatan inventarisasi, klasifikasi, katalogisasi, pembuatan kelengkapan pustaka, penyusunan kartu katalog dan penyusunan koleksi di rak. Karena perpustakaan sudah menggunakan RFID, maka dalam pembuatan kelengkapan pustaka ada pemasangan chip dan proses tagging. (3) Layanan berbasis RFID belum terselenggara secara maksimal dikarenakan belum tersedianya fasilitas perpanjangan koleksi sehingga kurang mempermudah pemustaka dan juga statistik kunjungan perpustakaan mengalami penurunan dikarenakan lemahnya sistem dan pengawasan. Perpustakaan sebaiknya meningkatkan maintenanceperangkat untuk menghindari trouble, meningkatkan layanan bagi pemustaka dan meningkatkan pengawasan pada layanan sirkulasi dan pintu masuk.