Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilakukan untuk menjawab permasalahan: pertama, bagaimana tingkat intensitas ibadah mahz}ah santri di pondok pesantren Al-Hikmah Tugurejo Tugu Semarang tahun 2016. Kedua, Bagaimana tingkat motivasi menghafal Al-Qur’an santri di pondok pesantren Al-Hikmah Tugurejo Tugu Semarang tahun 2016. Ketiga, seberapa besar pengaruh intensitas ibadah mahz}ah terhadap motivasi menghafal Al-Qur’an santri di pondok pesantren Al-Hikmah Tugurejo Tugu Semarang tahun 2016. Penelitian yang dilakukan penulis termasuk penelitian lapangan (field research). Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif yang menggunakan metode survey dengan teknik analisis regresi sederhana. Teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling dengan jumlah responden 84 santri. Sampel dalam penelitian ini diambil 84 dari jumlah populasi 110 santri yang menghafalkan Al-Qur’an (Bil-Gaib). Sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan instrument angket dan dokumentasi. Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis product moment dan analisis regresi sederhana. Pengajuan hipotesis penelitian menunjukkan: Terdapat pengaruh signifikan antara intensitas ibadah mahz}ah terhadap motivasi menghafal Al-Qur’an santri di pondok pesantren Al-Hikmah Tugurejo Tugu Semarang tahun 2016. Penelitian ini menunjukkan bahwa intensitas ibadah mahz}ah (X) mempunyai pengaruh terhadap motivasi menghafal Al-Qur’an (Y) santri pondok pesantren Al-Hikmah Tugurejo Tugu semarang tahun 2016, dibuktikan dengan persamaan regresi Y = 10,716+0.421X, dan koefisien korelasi sebesar 0,667 berada pada kategori kuat. Adapun sumbangan yang diberikan variabel intensitas ibadah mahz}ah (X) terhadap variabel motivasi menghafal Al-Qur’an (Y) sebesar 44,5%. Bentuk intensitas ibadah mahz}ah meliputi keteraturan melaksanakan thaharah, kesungguhan melaksanakan shalat lima waktu, kesungguhan membaca Al-Qur’an, keteraturan melaksanakan membaca Al-Qur’an, kontinuitas melaksanakan shalat lima waktu, kontinuitas membaca Al-Qur’an. Sedangkan 44,5% lainnya ditentukan oleh faktor lain, misalnya adanya penerimaan diri (self acceptance), dorongan dari orang tua, lingkungan sekitar dan lain sebagainya.