Daftar Isi:
  • Skripsi ini mengkaji secara komparatif kepribadian guru dalam membentuk kepribadian peserta didik perspektif al-Ghazali dan Jean Piaget. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan-permasalahan kepribadian berdasarkan beberapa riset yakni dependensi subjek didikan terhadap orang tua di usia remaja dan kepemilikan pengetahuan agama para siswa MTs namun minim pengamalan keberagamaan. Studi ini dilakukan untuk menjawab dua rumusan masalah: Bagaimana peran kepribadian guru relevansinya dengan pembentukan kepribadian peserta didik perspektif al-Ghazali dan Jean Piaget dan bagaimana studi komparasinya? Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan sumber-sumber kepustakaan sebagai data. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode verstehen (pemahaman) dan metode hermeneutika. Alasan yang mendasar digunakannya kedua metode tersebut di atas ialah terutama karena tidak adanya gagasan langsung mengenai guru dalam pemikiran Jean Piaget. Telaah ini menunjukkan bahwa: (1) Al-Ghazali dan Jean Piaget sama-sama mengakui bahwa manusia terdiri dari unsur jasad dan rasio, bedanya Jean Piaget tidak mengakui unsur-unsur manusia sudut pandang psikosufistik al-Ghazali seperti rûh, qalb, dan nafs, sehingga secara otomatis Jean Piaget mengabaikan kebutuhan unsur-unsur tersebut, (2) Al-Ghazali memandang guru berperan sebagai pembimbing spiritual dan role model, (3) sedangkan kepribadian guru atas konsep perkembangan moral Jean Piaget ialah seberapa besar peran guru untuk menyediakan area belajar baru agar peserta didik dapat berpikir dan bersikap secara otonomi atas tuntutan-tuntutan lingkungannya. Adapun manfaat penelitian ini ialah untuk mengembangkan teori pembentukan kepribadian peserta didik perspektif Islam yang diintegrasikan dengan psikologi modern supaya didapat pengembangan yang komprehensif terutama secara epistemologis.