Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :1. Proses pembelajaran PAI materi akidah Islam pada anak tunagrahita di SDLB-C YPAC Semarang. 2. Problem-problem yang muncul dalam pembelajaran PAI materi akidah Islam dan usaha-usaha yang telah di upayakan oleh pihak yang terkait, dalam hal ini YPAC Semarang dalam mengatasi problematika yang muncul dalam Pendidikan Agama Islam di SDLB-C YPACSemarang. Penelitian ini menggunakan metode observasi partisipan untuk mengetahui pembelajaran PAI materi Akidah Islam bagi anak tunagrahita dan tingkah laku anak tunagrahita dalam mengikuti proses belajar mengajar akidah Islam. Metode wawancara digunakan untuk mengetahui problematika dalam pembelajaran akidah Islam bagi anak tunagrahita di SDLB-C YPAC Semarang. Metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui keadaan siswa, guru dan karyawan di SDLBC YPAC Semarang. Adapun teknik analisis yang digunakan dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: `1) dalam proses pembelajarannya menggunakan beberapa metode, model pendekatan, dan strategi pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran Akidah di SDLB-C YPAC Semarang antara lain: Metode Ceramah, Metode Tanya Jawab, Metode Pemberian Tugas, Metode Latihan (Drill), Metode Menebali Huruf / Mengeblat, dan Metode hafalan. Dan untuk model pendekatannya yaitu dengan pendekatan individu. Sedangkan Strategi yang digunakan atau yang diterapkan adalah strategi ekspositori. Kendala dalam pelaksanaannya antara lain: 1. Kurangnya media pembelajaran. 2. Tidak adanya buku paket khusus SLB. 3. Siswa yang sulit menangkap materi pelajaran dan masih banyak yang tidak bisa menulis. 4. Saat ujian akhir semester siswa sulit mengerjakan soal. Upaya yang di lakukan antara lain : 1. membiasakan siswa menyebutkan rukun iman saat awal pelajaran setelah berdoa bersama. 2. guru memilihkan materi yang sesuai tingkat IQ siswa dengan cara mengambilkan buku paket MI kelas 1-3. 3. siswa dituliskan oleh guru di dalam bukunya kemudian mereka tinggal menyalin dibawahnya. 4. guru diminta selalu menuntun siswa saat mengerjakan UAS dengan cara membacakan dan menuliskan jawaban, siswa hanya diminta menebali, sedangkan siswa yang bisa menulis tapi tidak bisa membaca hanya di bacakan dan mengisi jawaban sesuai kepahaman siswa. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi mahasiswa, para tenaga pengajar, para peneliti, dan semua pihak, terutama dalam memberi pertolongan dan motivasi kepada rekan-rekan mahasiswa agar senantiasa meningkatkan kualitas penelitian pada masa mendatang.