Analisis gaya kepemimpinan manajer BMT Ki Ageng Pandanaran dalam meningkatkan kinerja karyawan (studi kasus BMT Ki Ageng Pandanaran Semarang)
Daftar Isi:
- Seorang pemimpin memainkan peranan yang sangat penting, tidak hanya secara internal bagi organisasi yang bersangkutan, tetapi juga dalam menghadapi berbagai pihak di luar organisasi yang semuanya dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan organisasi mencapai tujuannya. Dalam kepemimpinan, dimensi yang sangat penting adalah adanya keteladanan. Dengan keteladanan, seorang pemimpin dapat menegur karyawannya dalam banyak hal bila melakukan kesalahan. Selain keteladanan, inisiatif juga merupakan dimensi penting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Sebagai perumusan masalah yaitu (1) Apa gaya kepemimpinan manajer BMT Ki Ageng Pandanaran dalam meningkatkan kinerja karyawannya? (2) Upaya apa yang dilakukan manajer BMT Ki Ageng Pandanaran dalam meningkatkan kinerja karyawannya. Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui gaya kepemimpinan manajer di BMT Ki Ageng Pandanaran Semarang; (2) Untuk mengetahui langkah-langkah konkrit dalam meningkatkan kinerja karyawan di BMT Ki Ageng Pandanaran Semarang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research), bersifat kualitatif, menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan fenomenologis. Sumber data penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yaitu hasil wawancara dan observasi, sedangkan data sekunder yaitu dokumentasi dan penelitian kepustakaan. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Gaya Kepemimpinan Manajer BMT Ki Ageng sebagai berikut: ditinjau dari teori timbulnya kepemimpinan, manajer BMT Ki Ageng Pandanaran lahir atau timbulnya ia menjadi pemimpin atau manajer adalah sesuai dengan teori sosial dan teori situasional. Ditinjau dari teori tipe (gaya) Kepemimpinan, manajer BMT Ki Ageng Pandanaran menggunakan tipe (gaya) demokratis, namun pada situasi lain menggunakan gaya yang lain seperti gaya otokratis, militeristis, paternalistis, kharismatis. Jadi gaya yang digunakan tidak satu bentuk melainkan dapat berganti-ganti disesuaikan dengan situasi dan kondisi. (2) Yang dilakukan manajer BMT Ki Ageng Pandanaran dalam meningkatkan kinerja karyawannya yaitu banyak memberi pelatihan baik dari BMT/dari luar BMT. Untuk karyawan yang berprestasi diberi bonus/reward supaya kerjanya semakin giat. Kemampuan kepemimpinan manajer BMT Ki Ageng Pandanaran dalam memanfaatkan peluang yaitu setiap ada peluang bagus selalu di ambil. Contohnya: nalangi pembayaran listrik, jemput bola untuk tabungan.