Analisis perilaku konsumsi keluarga dalam perspektif ekonomi Islam (studi kasus di Desa Padangan Kecamatan Winong Kabupaten Pati)
Daftar Isi:
- Perilaku konsumsi menurut ekonomi islam adalah seorang konsumen muslim akan mempertimbangkan manfaat dan berkah yang dihasilkan dari kegiatan konsumsinya. Konsumen merasakan adanya manfaat suatu kegiatan konsumsi ketika ia mendapatkan pemenuhan kebutuhan fisik atau psikis atau material. Perilaku konsumsi keluarga berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Bisa dikarenakan sebuah kebutuhan atau gaya hidup. Permasalahan yang ada di desa Padangan kecamatan Winong kabupaten Pati ada beberapa keluarga yang terlihat berlebih – lebihan dalam perilaku konsumsinya. Padahal dalam Islam hal tersebut tidak diperbolehkan. Pendapatan harus seimbang dengan pengeluaran. Berdasarkan rumusan masalah pada penulisan ini adalah “1).Bagaimana perilaku konsumsi keluarga muslim desa Padangan kec. Winong kab. Pati dalam perspektif ekonomi Islam? 2). Apa yang mempengaruhi perilaku konsumsi keluarga muslim Desa Padangan kec.Winong kab. Pati ? penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perilaku konsumsi keluarga muslim desa Padangan dalam perspektif ekonomi islam dan mengetahui apa yang mempengaruhi perilaku konsumsi keluarga muslim Desa Padangan Kec.Winong Kab. Pati Penelitian Ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder yang didapat menggunakan pengumpulan data dengan interview (wawancara), dan dokumentasi. Setelah terkumpul data tersebut dianalisis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Perilaku konsumsi keluarga dalam perspektif Ekonomi Islam di desa Padangan kecamatan Winong kabupaten Pati ada yang masih bersikap israf (berlebih-lebihan) dan ada yang sudah sesuai dalam Islam.Dari 14 keluarga ada 6 keluarga yang bersikap israf.Karena menuruti hawa nafsu dalam memenuhi keinginan baik untuk diri sendiri maupun anak tanpa memperdulikan manfaat yang ditimbulkan dari barang yang dibeli, mereka pun ada yang rela menghutang ke kerabat terdekat. Dan 8 keluarga masih memperhatikan apa yang di beli, senantiasa memilih barang yang memang mereka butuhkan. Mereka juga mengajarkan kepada anak-anak agar tidak bersikap boros terhadap uang yang dimiliki. Sehingga hal tersebut sesuai dengan perilaku konsumsi dalam Islam. Ke 14 keluarga tersebut masih gemar melakukan sedekah, baik setiap bulan atau setiap musim panen.Faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku konsumsi keluarga adalah faktor sosial (keluarga, tetangga, teman).