Peran lembaga amil zakat, infak, dan sedekah (LAZIS) Baiturrahman Semarang dalam peningkatan ekonomi mustahik di Kelurahan Tambak Rejo Kaligawe Semarang

Main Author: Anwariyah, Kholisatul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6279/1/112411110.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6279/
Daftar Isi:
  • Keberdayaan adalah sebuah taraf hidup yang di idam-idamkan bagi semua orang khususnya para masyarakat menengah kebawah atau biasa dikenal dengan miskin. Satu bukti bahwa salah satu swadaya pengumpul zakat yang telah mencoba dalam mengatasi masalah kemiskinan itu dalam programnya yaitu pemberdayaan ekonomi mustahik yang dilaksanakan oleh salah satu program yang bernama Kredit Usaha Barokah di bawah naungan yayasan Masjid Baiturrahman Semarang yang berdampak pada ekonomi mustahik sesudah adanya program tersebut. Penelitian ini memfokuskan pada dua permasalahan, yaitu: (1) Bagaimana langkah yang ditempuh oleh Lembaga Amil Zakat, infak dan, Sedekah dalam peningkatan ekonomi mustahik di Desa Tambak Rejo, Kaligawe Semarang? (2) Apakah yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam peningkatan ekonomi mustahik? Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, adapun spesifikasi penelitian ini adalah studi kasus dan lapangan (cash study and field research). Hasil dari penelitian ini adalah belum maksimalnya dalam peningkatan ekonomi pada program Kredit Usaha Barokah. Langkah yang diambil dalam peningkatan ekonomi mustahiknya, diantaranya: pertama, Penguatan karakter berbisnis, aspek produksi, dan pemasaran produk melalui workshop, pelatihan dan motivasi untuk berbisnis. Kedua. Pembinaan dan pendampingan dalam menjalankan program Kredit Usaha Barokah. Ketiga. Pengguliran modal kepada anggota Kredit Usaha Barokah didasarkan akad pinjaman tanpa bunga. Faktor pendukung pelaksanaan program Kredit Usaha Barokah ini adalah sudah ada konsep panduan yang jelas tentang pelaksanaan Program Kredit Usaha Barokah (KUBAH), Loyalitas karyawan yang sangat tinggi, Sudah memiliki muzakki tetap. Sedangkan faktor penghambatnya adalah terbatasnya dana yang tersedia, tingkat pendidikan yang tidak merata pada anggota kelompok, keterbatasan sarana transportasi, keterbatasan jumlah SDM.