Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar tata cara wudhu pada siswa kelas I MI Baran Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang tahun 2015/2016

Main Author: Isnawati, Heni
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6228/1/COVER.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6228/2/BAB%20%20I-V.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6228/3/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6228/4/LAMPIRAN.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6228/
Daftar Isi:
  • Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatkan Hasil Belajar Materi Tata Cara Wudhu dengan menggunakan Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas I MI Baran Kecamatan Ambarawa Kab. Semarang Tahun 2015/2016. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas pada siswa kelas I MI Baran Ambarawa. Dalam pembelajaran Fiqih materi tata cara wudhu selama ini guru menggunakan metode ceramah, siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru, dan hasil belajar yang dicapai oleh siswa belum sesuai yang diharapakan, karena masih banyak siswa yang mendapat nilai kurang dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75. Dalam kenyataannya masih banyak siswa yang belum faham dan mahir dalam melaksanakan praktek wudhu. Dari 33 siswa kelas I MI Baran Ambarawa, terdapat 15 siswa yang belum mencapai nilai KKM. Penelitian ini dilakukan melalui 3 siklus dengan setiap siklus tahapannya adalah perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Data penelitian diperoleh melalui observasi di kelas dan dokumentasi hasil tindakan yang dilakukan maupun data tentang gambaran, dengan penelitian tindakan ini akan diketahui peningkatan atau penurunan setelah tindakan kelas dilakukan per siklus. Hasil belajar pada siklus I ditemukan 13 siswa (39 %) tidak tuntas, 20 siswa (61 %) tuntas dalam belajar, pada siklus II ditemukan 7 siswa (21 %) tidak tuntas, 26 siswa (79 %) tuntas dalam belajar dan pada siklus III ditemukan 3 siswa (9 %) tidak tuntas, 30 siswa (91 %) tuntas dalam belajar. Dengan demikian, indikator keberhasilan belajar ketuntasan siswa sebesar 85 % atau nilai KKM sebesar 75 sudah terpenuhi, jadi siklus dihentikan. Sebanyak 3 siswa (9 %) yang tidak tuntas belajar dilakukan remidi secara individual di luar jam yang dijadwalkan.