Daftar Isi:
  • Pemilihan pembelajaran yang tepat dapat menumbuhkan sikap aktif siswa, sehingga dapat memahami materi dengan baik dan benar. Salah satunya dengan mengaitkan materi dengan benda – benda yang ada di lingkungan sekitar dan sering di temui dalam kehidupan sehari – hari. Selain itu, pembelajaran yang dapat menjadikan siswa tidak bosan dan jenuh. Contextual Learning merupakan pembelajaran yang mengaitkan materi ke dalam kehidupan nyata. Dengan membawa benda – benda konkret, menjadikan materi lebih mudah dipahami. Rasa ingin tahu siswa lebih tinggi dengan adanya gambar – gambar yang berkaitan dengan materi dan benda – benda konkret dalam lingkungan sekitar. Guru mengenalkan kepada siswa cara belajar yang tidak melulu harus berpacu pada kertas, akan tetapi dengan mengaitkan lingkungan sekitar kita dapat melajar matematika dengan menyenangkan. Begitu juga dengan Quantum Learning, yang menekankan pada asas “Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka”. Guru lebih menyatu dan membaur dengan siswa agar lebih bisa memahamkan siswa. Sehingga pembelajaran dapat lebih santai dan menyenangkan serta efektif dengan memberikan alunan musik di sepanjang pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara kedua model pembelajaran di atas. Penelitian ini merupakan penelitian komparasi dengan membandingan dua model. Dengan populasi yang di gunakan adalah 8 kelas, dari kelas VIII A hingga VIII H. Penelitian ini menggunakan Cluster Random Sampling diperoleh dua kelas sebagai sampel, yaitu kelas eksperimen I kelas VIII A mengunakan Contextual Learning dan kelas eksperimen II kelas eksperimen II kelas VIII G menggunakan Quantum Learning. Untuk kelas uji coba diambil dari kelas IX G. Nilai hasil belajar diambil dari hasil posttest kelas eksperimen I dan eksperimen II. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dokumentasi dan tes. Analisis data menggunakan uji t. Analisis uji t menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model Contextual Learning berbasis media lingkungan diperoleh rata-rata 82,59, sedangkan rata-rata dari hasil belajar siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan Quantum Learning berbasis media lingkungan diperoleh rata-rata 73,74, berarti selisih kedua kelas tersebut adalah 8,86. Berdasarkan uji t dua pihak diperoleh thitung = 2,17 dan ttabel = 2,00 dengan taraf signifikan 5%. Karena thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya ada perbedaan hasil belajar antara model Contextual Learning dan Quantum Learning berbasis media lingkungan siswa kelas VIII pada materi garis singgung lingkaran.