Menangis dalam perspektif Al-Qur'an (relevansinya terhadap kajian kesehatan)
Daftar Isi:
- Menangis merupakan sesuatu yang sudah sangat tidak asing dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat. Terlepas dari hal tersebut, ternyata Islam secara umum, dengan ditemukannya beberapa ayat dan hadis, mencoba untuk “meminimalisir” gejolak menangis ini. Terlebih dalam kajian kesehatan, Al-Quran sendiri menyinggung mengenai menangis sebanyak sembilan ayat, lima diantaranya membolehkan adanya menangis ini, sedangkan empat diantaranya melarang atau mencelanya. Dilain pihak, dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam dunia kesehatan, menangis malah didaulat sebagai sesuatu yang sangat bermanfaat bagi manusia baik secara fisik, mental, maupun sosial. Lebih dari itu, ada menangis bahkan bias menjadi penolong ketika di akhirat kelak jika menangis tersebut didasarkan atas rasa takut akan kebesaran Allah, rasa syukur atas akan nikmat dan kebaikan Allah, atau rasa takut akan siksa kubur atau hari kiamat. Sekelumit perdebatan inilah yang menjadikan pembahasan penulis mengenai menangis dalam al-Quran perspektif kesehatan ini kiranya menjadi menarik. Pokok masalah yang akan dikaji adalah mengenai menangis dalam kajian al-Quran dengan pendekatan kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, data diambil dengan menggunakan metode library research atau kepustakaan yang artinya berasal dari buku-buku yang bersangkutan dengan tema pembahasan. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode tematik dan kemudian dianalisis dengan menggunakan metode analisis isi. Dalam analisis akhir digunakan pendekatan al-Quran yang ditinjau dengan perspektif kesehatan. Setelah penulis teliti lebih jauh, al-Quran tidak serta merta melarang menangis. Memang menangis dilarang pada kondisi-kondisi tertentu ketika dilakukan dengan menggunakan motivasi yang tidak baik. Tetapi, sebagaimana dalam ilmu kesehatan yang menyatakan bahwa menangis adalah tabiat alamiah manusia, al-Quran pun juga berkata demikian. Walaupun sebenarnya al-Quran tidak berkata sejelas dalam kajian kesehatan tentang manfaat dari menangis, tetapi dalam arti yang sebenarnya al-Quran tidak pernah manafikan hal tersebut. Ini tercermin dari lima ayat yang lainnya, yang berisi bukan mengenai celaan-celaan terhadap menangis. Dengan demikian sebenarnya menangis adalah sesuatu yang hukum asalnya adalah boleh atau relatif. Jika itu berlebihan pasti akan menyebabkan keburukan, tetapi jika dilakukan sesuai dengan kadarnya, pada situasi kondisi yang tepat, dan dengan motivasi yang tepat, maka disitulah letak dari manfaat menangis bisa diperoleh. Begitu juga sebaliknya.