Hubungan antara rida dan makna hidup pada penyandang difabel tuna daksa di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Semarang
Daftar Isi:
- Penelitan ini berjudul “Hubungan Riḍa dan Makna Hidup pada Penyandang Difabel (Tuna Daksa)YPAC Semarang” yang bertujuan untuk mengetahui Hubungan Riḍa dan Makna Hidup Penyandang Difabel Tuna Daksa YPAC Wisma Bhakti Semarang. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan apakah terdapat hubungan antara riḍa dan makna hidup penyandang difabel (tuna daksa) di YPAC Semarang. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan pendekatan lapangan (field research). Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik Cluster Random Sampling. Berdasarkan teknik tersebut diambil sampel sebanyak 30 penyandang tuna daksa. pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran skala. Analisis data menggunakan korelasi product moment dengan bantuan SPSS (Statistical Program for Social Service) versi 16.0 for windows. Dari hasil uji hipotesis diperoleh 〖 r〗_xy = 0,696 dengan p = 0,000 (p<0,01). Hasil tersebut menunjukkan terdapat hubungan yang sangat signifikan antara riḍa dan makna hidup pada penyandang tuna daksa di YPAC Semarang, Yaitu semakin tinggi riḍa pada penyandang tuna daksa maka akan semakin tinggi makna hidupnya. Pada hasil kategorisasi penyandang tuna daksa pada variabel riḍa diperoleh sebanyak 16 (53%) subyek dari 30 subyek. Jumlah tersebut termasuk dalam kategori yang sangat tinggi, menunjukkan bahwa penyandang tuna daksa di YPAC Semarang memiliki riḍa yang sangat tinggi. Dan hasil kategorisasi penyandang tuna daksa pada variabel makna hidup diperoleh sebanyak 26 (87%) subyek dari 30 subyek. Jumlah tersebut termasuk dalam kategori yang tinggi, menunjukkan bahwa penyandang tuna daksa di YPAC Semarang memiliki makna hidup yang tinggi.