Ukhwah Islamiyah dalam film Sajadah Ka'bah

Main Author: Hakim, M. Rais Ribha Rifqi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5675/1/111211038.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5675/
Daftar Isi:
  • Latar belakang penelitian ini adalah keprihatinan akan melemahnya kesadaran beragama yang ditandai dengan semakin banyaknya perselisihan antara umat Islam yang disebabkan hanya karena hal-hal kecil yang mengakibatkan umat melupakan masalah-masalah besar yang menjadi tantangan sesungguhnya bagi umat Islam. Peneliti menyoroti sebuah film karya Rhoma Irama yang berjudul Sajadah Ka’bah. Penonton akan menjumpai nafas religi yang menyeru agar senantiasa saling menghormati antara satu sama lain dalam sebuah terapan berukhuwah Islamiyah. Yang menjadi perumusan masalah dari penelitian ini yaitu bagaimana penerapan ukhuwah Islamiyah dalam film Sajadah Ka’bah?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai-nilai ukhuwah Islamiyah dalam film Sajadah Ka’bah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, pengumpulan datanya menggunakan metode dokumentasi, sedangkan pendekatanya menggunkan semiotik John Fiske. Analisis data dari penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa: dalam film Sajadah Ka’bah cara memperoleh Ukhuwah Islamiyah yang kokoh dalam film Sajadah Ka`bah melalui empat tahapan, pertama adalah ta’aruf, yaitu saling mengenal. Digambarkan pada scene 25 yang menampilkan antara Rhoma, Sohiba, dan anaknya (Saima) bertemu dan saling mengenal. Kedua : tafahum, yaitu saling memahami. Digambarkan pada scene 28 yang menampilkan Rhoma sebagai musafir yang keliling Lombok untuk syiar ukhuwah Islam dengan upaya menyatukan takmir masjid dan musholla dalam sebuah forum yang di beri nama Fahmi Tamami. Ketiga: tanashur, yaitu saling menolong dengan makna yang lebih dalam. Digambarkan pada scene 16 ketika Saima dikejar berandal dan Rhoma membantu anak tersebut karena rasa sayang melihat seorang anak yatim yang terdholimi. Keempat : ta’awun, yaitu saling menolong. Digambarkan pada scene 39 yang menampilkan Rhoma ingin membantu Sohiba mengambil kembali sajadah ka’bah miliknya. Bantuan ini tidak hanya untuk megambil apa yang menjadi hak Sohiba, akan tetapi terlebih pada upaya membantu Sohiba untuk mempertahankan masjid peninggalan suami Sohiba yang akan dijadikan tempat maksiat oleh investor asing.