Nilai-nilai Pendidikan Akhlak dalam QS. Al Baqarah Ayat 67-73
Daftar Isi:
- Tulisan ini membahas kandungan yang ada dalam QS. Al Baqarah ayat 67-73. Data yang digunakan dalam penyusunan tulisan ini adalah data yang bersifat primer maupun sekunder. Sumber primer adalah data yang diperoleh dari sumber inti. Dalam melakukan kajian mengenai suatu ayat, maka jelaslah kalau yang menjadi sumber data primer adalah berasal dari Al Qur’an, tepatnya pada QS. Al Baqarah ayat 67-73. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber lain yang masih berkaitan dengan masalah penelitian, dan memberi interpretasi terhadap sumber primer. Sumber data sekunder dapat berupa kitab-kitab tafsir maupun buku-buku bacaan yang masih relevan dengan pembahasan tulisan ini. Dalam menyusun penelitian ini, penulis menggunakan metode library research. Library research adalah penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan), baik berupa buku, catatan, maupun laporan hasil penelitian terdahulu. Setelah data yang dibutuhkan terkumpul, langkah berikutnya adalah menganalisis dengan metode yang diinginkan. Metode yang digunakan dalam menganalisis tulisan ini adalah metode tahlili. Metode ini menguraikan makna yang dikandung oleh Al Qur’an, ayat demi ayat, dan surat demi surat sesuai dengan urutannya di dalam mushaf. Uraian tersebut mencakup berbagai aspek yang dikandung ayat yang ditafsirkan, seperti pengertian kosakata, konotasi kalimatnya, latar belakang turun ayat, kaitannya dengan ayat-ayat lain, baik sebelum maupun sesudahnya. Dan tidak ketinggalan pula pendapat yang telah diberikan berkenaan dengan tafsiran ayat-ayat tersebut, baik yang disampaikan oleh Nabi, sahabat, para tabi’in, maupun ahli tafsir lainnya. Kajian ini menunjukan bahwa dalam QS. Al Baqarah ayat 67-73 terdapat nilai-nilai pendidikan akhlak yang meliputi : (1) Akhlak dalam bertanya. Dalam tulisan ini dibahas mengenai kejelekan Bani Israil yang tidak memiliki etika dalam bertanya, dimana mereka menanyakan sesuatu hal yang membuat mereka berada pada permasalahan yang lebih sulit. (2) Akhlak kepada orang tua. (3) Kesabaran pendidik. (4) Kejujuran pendidik. (5) Ketaatan peserta didik.