Model bimbingan penyuluhan Islam terhadap pasangan pernikahan dini dalam upaya membentuk keluarga sakinah

Main Author: Utami, Yesi Perwira
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5623/1/101111047.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5623/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model bimbingan yang bagi pasangan pernikahan dini. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian kualitatif diskriptif. mengumpulkan data yang dilakukan oleh penulis dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data didapat dari sumber data primer dan sekunder. Data primer yang dimaksud adalah hasil wawancara kepada kepala KUA umtuk mengetahui upaya apa yang mereka lakukan dalam memberikan bimbingan kepada calon pengantin pernikahan dini. Data sekunder yang dimaksud ialah data yang diperoleh melalui PPN (Pembantu Pencatat Nikah) Kecamatan Welahan dan bukubuku tentang pernikahan dini atau belum cukup umur. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian skripsi ini adalah upaya KUA dalam membentuk keluarga sakinah terhadap pasangan pernikahan dini, yaitu dengan: Model bimbingan penyuluhan Islam yang dilakukan oleh KUA Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara kepada pasangan pernikahan dini dalam membentuk keluarga sakinah adalah dengan model ekletisisme yang dikembangkan oleh Ruth Strang dan Arthur E. Traxler yaitu pelayanan bimbingan penyuluhan melalui wawancara konseling, model bimbingan yang dikembangkan oleh John M. Brewer, menekankan ragamnya bimbingan yang diberikan, seperti bimbingan belajar, bimbingan rekreasi, bimbingan kesehatan, vii bimbingan moral, dan bimbingan perkembangan, Model Bimbingan yang dikembangkan oleh Ralph Moser dan Norman A. Sprinthall. Mereka ikut mengembangkan person development, Model yang dikembangkan oleh Wilson Little dan A.L Chapman dan Robert H, Mathewson mengembangkan Developmental Guidance (bimbingan perkembangan), Model yang dikembangkan oleh Kenneth B.Hoyt, menekankan pelayanan bimbingan sebagai usaha yang melibatkan semua tenaga konselor menurut fungsi dan wewenangnya, pelayanan bimbingan yang bersifat preventif, preseveratif dan remedial dan model yang dikembangkan oleh Chris D. Kehas yang mengembangkan model Guidance as person development.