Daftar Isi:
  • Tujuan dari penelitian ini adalah 1). Untuk mengetahui Bagaimana Pola Kepemimpinan Pengasuh Pondok Pesantren Darul Amanah Dalam Meningkatkan Kualitas Input Pendidikan, 2). Untuk mengetahui Bagaimana Pola Kepemimpinan Pengasuh Pondok Pesantren Darul Amanah Dalam Meningkatkan Kualitas proses Pendidikan, 3). Untuk mengetahui Bagaimana Pola Kepemimpinan Pengasuh Pondok Pesantren Darul Amanah Dalam Meningkatkan Kualitas output Pendidikan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menghasilkan data berbentuk uraian deskriptif. Metode pengumpulan data dengan menggunakan: observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang peneliti gunakan ialah analisis deskriptif kualitatif, yaitu analisis data yang berupa kata-kata, gambar dan bukan angka. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: Dalam meningkatkan kualitas input pendidikan, pengasuh pondok pesantren Darul Amanah menggunakan dua pola kepemimpinan, yaitu pola kepemimpinan demokratis dan pola kepemimpinan kharismatik. Pola kepemimpinan demokratisnya dituangkan dalam pembentukan sebuah kepanitiaan di setiap pelaksaan kegiatan. Seperti pelaksaan kegiatan rekrutmen/penerimaan santri baru, perekrutan tenaga pengajar, dalam merumuskan kurikulum dan dalam memutuskan segala keputusan dengan bermusyawarah. Dengan kharisma seorang pengasuh pondok pesantren Darul Amanah, menjadikan hubungan yang cukup baik dengan lingkungan dan masyarakat sekitar. Hal ini dikarenakan pengasuh pondok pesantren menjalin hubungan kerja sama yang timbal balik dengan lingkungan dan masyarakat sekitar. Dalam meningkatkan kualitas proses pendidikan formal, pengasuh pondok pesantren Darul Amanah juga menggunakan pola kepemimpinan kharismatik dan pola kepemimpinan demokratis. Hal ini dituangkan dalang menghadapi dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan para guru/ asatidz, seperti dalam menjalankan rutinitas para guru dan bawahannya yaitu mulai dari diadakannya briefing bagi guru-guru di setiap pagi hari 15 menit sebelum mengajar dan dilanjutkan dengan evaluasi oleh pengasuh pondok pesantren sendiri.Dalam hal meningkatkan kualitas output pendidikan formalnya-pun masih menggunakan pola kepemimpinan demokratis yang berakar pada pola kepemimpinan kharismatik. Dengan adanya musyawarah guru, musyawarah wali kelas dan musyawarah orang tua murid serta melibatkan masyarakat setempat dalam menciptakan lulusan santri yang berkualitas dan berwawasan luas, itu mencerminkan bahwa pola dan karakter yang terpancar dari seorang pengasuh pondok pesantren Darul Amanah itu adalah pola yang demokratis Selanjutnya, semoga penelitian ini diharapkan menjadi khazanah dan masukan bagi Pondok Pesantren Darul Amanah Kabunan Sukorejo Kendal, bahan informasi bagi civitas akademika dan semua pihak yang membutuhkan di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.