Strategi Kyai dalam Pengembangan Pesantren di Lingkungan Komunitas Non Muslim Tionghoa (Studi Kasus di Pondok Pesantren Kauman Kec. Lasem Kab. Rembang)
Daftar Isi:
- Skripsi ini membahas Strategi Kyai dalam pengembangan pesantren di lingkungan komunitas non muslim Tionghoa. Kajiannya dilatarbelakangi oleh eksistensi pesantren di lingkungan komunitas non muslim Tionghoa dan terjadi hubungan sosial yang sangat baik antara warga pesantren dan masyarakat Tionghoa. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: Bagaimana strategi Kyai dalam pengembangan pesantren di lingkungan komunitas non muslim Tionghoa? Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan pendekatan sosiologis pedagogik, yaitu uraian dan penjelasan komprehensif mengenai proses sosial dan pola-pola sosial yang terdapat dalam sistem pendidikan. Penggunaan pendekatan sosiologis pedagogik dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pendidikan pesantren dan interaksi pesantren dengan lingkungan sosialnya. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan metode analisis deskriptif. Selanjutnya pengolahan data dilakukan dengan tiga langkah dalam penelitian, yaitu: reduksi data, sajian data (display data), verifikasi data (menyimpulkan data). Hasil penelitian menunjukukan bahwa ada dua Strategi Kyai dalam pengembangan pesantren di lingkungan komunitas non muslim Tionghoa. (1) strategi Kyai dalam pengembangan pendidikan, Dalam pengembangan pendidikan strategi Kyai adalah dengan tetap menjaga ciri khas pondok pesantren salaf dan mengembangkan pendidikan life skill dengan cara tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab Islam klasik (salaf) sebagai inti pendidikan dan membekali para santri dengan berbagai keterampilan. (2) Strategi Kyai dalam pengembangan sosial, dalam pengembangan sosial strategi yang Kyai lakukan adalah menjunjung tinggi toleransi bertetangga dengan masyarakat Tionghoa sekitar pesantren dan peduli masyarakat dan lingkungan sekitar dengan cara memuliakan tetangga tanpa membeda-bedakan Ras dak keyakinan dan melakukan kegiatan sosial seperti kerja bakti membersihkan lingkungan, mengikuti jaga malam di pos ronda bersama-sama warga dan melayat ketika ada warga Tionghoa yang meninggal dunia.