Makna tarian sufi Jalaluddin Rumi di Pondok Pesantren Roudlotun Ni'mah Kalicari Semarang
Main Author: | Falah, Ahmad Roisul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5399/1/114411005.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5399/ |
Daftar Isi:
- Whirling Dervishes atau sering juga disebut sebagai Sema yang artinya mendengar, berasal dari wilayah Anatolia, Turki, sejak abad ke 13. Penciptanya adalah pria asal Persia bernama Mawlana Jalaluddin Rumi (Mevlana Celaleddin Rumi).Tarian ini merupakan sebuah bagian dari meditasi diri, yang dilekatkan dengan ajaran sufistik dalam Islam. Lewat tarian meditasi ini, diharapkan para pelakunya bisa menggapai kesempurnaan pada imannya, menghapuskan nafsu, ego dan hasrat pribadi dalam hidupnya.Untuk bisa lihai melakukan tarian ini, penari harus melakukan beberapa ritual, yang paling pokok adalah melakukan zikir. Tarian ini diiringi oleh musik yang khas Timur Tengah, juga sebuah gambaran perjalanan mistik khas pemahaman sufistik. Pondok Pesantren Roudlotun Ni‟mah yang kental dengan dunia spiritual juga mempelajari tarian sufi Jalaluddin rumi, karena setia santri putra maupun putri harus mengikuti pelatiahan yang diajarkan oleh pengasuhnya, tidak cuman bergerak berputar-putar saja di situ juga di ajarkan makna dan penghayatan dari tarian sufi. Karena sebagian besar santri Roudlotun Ni‟mah adalah anak nakal, anak jalanan yg bisa melakukan tarian sufi Jamaluddin Rumi. Dipondok pedsantren juga tarian sufi bisa di jadikan pembinaan akhlak karena pada tahun 2013 sudah di resmikan sebagai pondok pesantren dan juga sebagai tempat pelatihan tari sufi jalaluddin rumi.dari situ penulis memberi judul “Makna Tarian Sufi Jalaluddin Rumi Di Pondok Pesantren Roudlotun Ni‟mah Kalicari Semarang” bagaimanakah tarian yang di lakukan oleh santri pondok Pesantren Roudlotun Ni‟mah apakah sama dan maknanya juga sama dengan toeri yang ada.