Makna tradisi Tedhak Siti dan relevansinya dengan ajaran Islam di Desa Sukosono Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara

Main Author: Sholihatin, Ida
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5381/1/114111027.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5381/
Daftar Isi:
  • Ritual merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat Jawa. Masyarakat Jawa adalah masyarakat yang masih mempertahankan tradisi ritual yang masih berhubungan dengan peristiwa alam atau bencana dan masih dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu tradisi yang di lakukan di Jawa yaitu: Tedhak Siti Upacara ini merupakan siklus kelahiran, upacara ini dilakukan anak telah mencapai umur tujuh lapan, yaitu 7x35 hari, sebagaimana diadakan upacara tersebut, maksudnya memperkenalkan si anak untuk pertama kalinya menginjakan tanah atau bumi. Akar permasalahan dalam penelitian ini, masih banyak tradisi tedhak siti yang dilakukan oleh masyrakat Jawa akan tetapi terdapat proses yang bertentangan dengan ajaran agama, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna yang terkandung dalam tradisi tedhak siti. Penelitian menggunakan penelitian kualitatif data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Data primer di dapatkan dari wawancara dan observasi, dokumentasi, pada proses tedhak siti, sedangkan data sekunder di dapat dari buku yang membahas tentang tradisi tedhak siti. Analisis data menggunakan analisis deskriptif Hasil analisis memperhatikan bahwa teradisi tedhak siti yang dilakukan oleh masyarakat Jawa masih mengadopsi ajaran Islam. Upacara tersebut memiliki makna yang terkait dengan pembentukan karakter anak. walaupun masih terasa kental dengan nuansa Jawa, adapun ajaran Islam yang masih diadopsi dalam teradisi tedhak siti yaitu ada pembacaan doa yang di laksanakan pada acara teradisi, selain itu ajaran Islam yang lain dalam ritual teradisi tedhak siti yaitu, sedekah, bersyukur, dan berdoa.