Persepsi santri terhadap hadîṡ tentang salât tasbîḥ dan implementasinya studi kasus pondok pesantren putri Tahaffudzul Qur’an Purwoyoso Ngaliyan Semarang

Main Author: Lestari, Rika Bekti
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5254/1/114211037.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5254/
Daftar Isi:
  • Skripsi ini berjudul “Persepsi Santri Terhadap Ḥadîṡ tentang Ṣalat Tasbîḥ dan Implementasinya (Studi Kasus Santri Pondok Pesantren Putri Tahaffudzul Qur’an Purwoyoso Ngaliyan Semarang).” Minimnya informasi mengenai Ṣalât Tasbîḥ dan ḥadîṡ yang melatarbelakanginya, menjadikan Ṣalât Tasbîḥ jarang diaplikasikan oleh masyarakat. Sebuah informasi dapat membuat persepsi yang berbeda pada setiap individu. Oleh karena itu, berdasarkan hal inilah peneliti ingin melakukan penelitian mengenai bagaimana persepsi santri PPTQ terhadap ḥadîṡ Ṣalât Tasbîḥ. Sebagaimana rumusan masalah berikut; 1) Bagaimanakah Persepsi Santri Pondok Pesantren Putri Tahaffudzul Qur’an Purwoyoso Ngaliyan Semarang Terhadap Ḥadîṡ Tentang Ṣalât Tasbîḥ. 2) Bagaimanakah Implementasi Ḥadîṡ Ṣalât Tasbîḥ pada Santri Pondok Pesantren Putri Tahaffudzul Qur’an Purwoyoso Ngaliyan Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif lapangan ( field research). Sumber primer dari penelitian ini adalah santri yang berjumlah 13 orang. Sumber sekunder yaitu pengasuh pondok pesantren, pengurus pondok, dewan pengajar serta kitab-kitab pendukung lainnya. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik triangulasi, yaitu berasal dari metode wawancara dengan santri dan pengasuh pondok pesantren. Metode observasi ketika pelaksanaan Ṣalât Tasbîḥ dan aktifitas mengaji kitab Nihâyat al-Zayn. Metode dokumentasi berupa berkas pendukung, buku induk, buku peraturan dan sebagainya. Analisis data menggunakan metode analisis deskriptif naturalistik dengan pendekatan fenomenologis. Data yang didapatkan berasal dari keadaan sebenarnya dengan peneliti sebagai human instrument. Hasil wawancara menunjukkan bahwa Ṣalât Tasbîḥ adalah salah satu ṣalât malam yang sunnah untuk dilakukan. Persepsi santri ada yang didasarkan pengetahuan ketika masih berada dipondok pesantren lain, dan beberapa menyatakan bahwa pelaksanaan shalat tasbih sebelumnya adalah taqlid. Selain itu hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah santri mengenal ḥadîṡ Ṣalât Tasbîḥ mengubah persepsi mereka terhadap pelaksanaan dan dasar hukum shalat tasbih. Sehingga persepsi santri PPTQ sudah semakin baik. Adapun implementasi dari ḥadîṡ Ṣalât Tasbîḥ ini telah dilaksanakan sebagaimana tata cara yang terdapat dalam kitab fiqh yaitu Nihâyat al-Zayn. Hasil observasi dan wawancara yang peneliti dapatkan yaitu terdapat beberapa kendala serta manfaat yang mengiringi pelaksanaan Ṣalât Tasbîḥ ini. Diantaranya kelalaian serta kurangnya kesadaran dari santri dalam menjaga keberhasilan kegiatan Ṣalât Tasbîḥ tersebut. Adapun manfaat yang dapat diambil dari adanya Ṣalât Tasbîḥ ini salah satunya adalah menjaga psikis santri menjadi lebih tenang dan mudah menangkap pelajaran serta menjaga kesehatan tubuh.