Studi kritis tentang Hadits sunnah dan bid'ah dalam kitab Risalah Hujjah Ahlussunnah wal Jama'ah

Main Author: Budiono, Ahmad
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5233/1/084211013.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5233/
Daftar Isi:
  • Konsep sunnah dan bid’ah yang dibangun K.H Hasyim Asy’ari dalam kitabnya Risalah Hujjah Ahlussunah wal Jamaah merupakan salah satu diantara fenomena terhadap penafsiran teks agama khususnya hadits. Hadits Nabi SAW sebelum dipahami dan diamalkan, perlu diidentifikasi terlebih dahulu serta diteliti orisinalitasnya dalam rangka kehati-hatian dalam mengambil hujjah atasnya. Untuk itulah penulis rasa penting untuk melakukan penelitian guna mengetahui kualitas hadits tentang sunnah dan bid’ah dalam kitab Risalah Hujjah Ahlussunnah wal Jama’ah karya K.H Hasyim Asy’ari baik dari segi sanad maupun matannya. Maka, pada penelitian skripsi, penulis akan fokus pada pembahasan Bagaimana kualitas hadits tentang sunnah dan bid’ah baik dari segi sanad maupun matan dalam kitab Risalah Hujjah Ahlussunnah wal Jama'ah karya K.H Hasyim Asy’ari. Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif yang merupakan penelitian pustaka (library research). Dalam hal ini adalah hadits-hadits tentang sunnah dan bid’ah dalam kitab Risalah Hujjah Ahlussunah wal Jama’ah. Secara garis besar penelitian ini dibagi dalam dua tahap, yaitu pengumpulan data dan pengelolaan data. Adapun hasil dari penelitian ini adalah Bahwa hadits-hadits yang menyangkut tentang sunnah dan bid’ah terdapat ada 7 hadits. Hadits yang pertama yang penulis teliti yaitu yang diriwayatkan oleh Ibn Majah seluruh perawinya berkualitas Tsiqah, sanadnya bersambung terhindar dari syadz dan ‘illat. Dengan demikian sanad hadits pertama berkualitas Shahih li-Dzatihi dan bisa dijadikan hujjah. Hadits yang kedua dan keempat yang penulis teliti adalah yang diriwayatkan oleh an-Nasa’i bahwa perawinya berkualitas tsiqah, sanadnya bersambung terhindar dari syadz dan ‘illat. Dengan demikian sanad ix hadits kedua berkualitas Shahih dan bisa dijadikan hujjah. Hadits yang ketiga yang penulis teliti adalah yang diriwayatkan oleh oleh Muslim bahwa perawinya berkualitas tsiqah, sanadnya bersambung terhindar dari syadz dan ‘illat. Dengan demikian sanad hadits kedua berkualitas Shahih dan bisa dijadikan hujjah. Hadits yang kelima dan ketujuh yang penulis teliti adalah yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi bahwa perawinya berkualitas tsiqah, sanadnya bersambung terhindar dari syadz dan ‘illat. Dengan demikian sanad hadits kedua berkualitas Shahih dan bisa dijadikan hujjah. Hadits yang keenam yang penulis teliti adalah yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi bahwa haditsnya dho’if, karena ada satu perawi (Sulaiman al-Madani) yang dinilai hadits-hadits Munkar oleh Ibnu Hatim. Dengan demikian sanad hadits kedua berkualitas Dha’if sehingga tidak bisa dijadikan hujjah. Setelah penulis melakukan penelitian dari segi matan atas ketiga hadits tentang sunnah dan bid’ah dalam kitab Risalah Ahlu Sunnah wa al-Jama’ah maka disimpulkan bahwa tidak ada matan hadits yang bertentangan dengan al-Qur’an, tidak bertentangan dengan hadits yang lebih kuat dan tidak bertentangan dengan akal sehat, serta susunan pernyataan menunjukkan ciri-ciri sabda kenabian.