Sulam alis dalam perspektif Hadits

Main Author: Asep, Abdul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5230/1/084211001.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5230/
ctrlnum 5230
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5230/</relation><title>Sulam alis dalam perspektif Hadits</title><creator>Asep, Abdul</creator><subject>297.1251 Study of Text of Hadith</subject><description>Umat Islam telah sepakat bahwa al-Qur&#x2019;an dan hadits sebagai sumber pokok ajaran Islam yang harus dita&#x2019;ati. Al-Qur&#x2019;an sebagai rujukan pertama dan hadits merupakan bayan apabila dalam al-Qur&#x2019;an tidak dijelaskan penjelasannya secara rinci. Hadits yang bersifat universal akan selalu sesuai dengan aspek kehidupan tanpa mengenal batas. Untuk mewujudkan kedudukan dan fungsi hadits sebagaimana mestinya maka diperlukan penelitian dan pemahaman yang mendalam untuk dapat menangkap makna dan tujuan yang terkandung didalamnya agar mendapatkan pemahaman yang tepat serta dapat menghubungkannya dengan permasalahan-permasalahan yang terjadi di masa sekarang.&#xD; Salah satu fenomena yang terjadi saat ini adalah sedang trand nya praktek sulam alis untuk memperindah bentuk alis dengan cara yang instan dan tahan lama. Sulam alis merupakan proses aplikasi tinta yang berfungsi untuk mengisi bagian-bagian alis yang kosong, menyisipkannya diantara rambut alis dan membuatnya terlihat lebih tebal sekaligus alami. Sebelum sulam alis dilakukan terlebih dahulu membuat desain yang ideal dengan menggunakan pensil alis. Setelah itu melakuakan pencabutan terhadap bulu-bulu alis yang ada diluar garis ideal untuk mempermudah pengerjaan dan mendapatkan hasil yang maksimal. Mencabut bulu di wajah (alis) telah banyak dijelaskan dalam hadits Nabi Saw. secara keseluruhan hadits-hadits tersebut melarangnya bahkan menggunakan term la&#x2019;ana (laknat) bagi yang melakukannya. Hal ini memunculkan pertanyaan ada apa dibalik pernyataan Rasulullah Saw sebagaimana dalam hadits tersebut. Maka perlu adanya penelitian terhadap masalah tersebut.&#xD; Penelitian ini menggunakan ilmu ma&#x2019;ani al-h}adis|| dan mengkorelasikannya dengan konteks kekinian, dengan demikian diharapkan dapat memperoleh pemahaman yang salih li kulli zaman wa makan. Adapun penelitian ini dilakukan dengan melalui beberapa langkah, diantaranya penelitian sanad (kritik historis), untuk mengetahui kualitas hadits, selanjutnya penelitian makna hadits (kritik eiditis) yang meliputi kajian kebahasaan, kajian tematik-komprehensif dengan mengkonfirmasikan dengan al-Qur&#x2019;an dan hadits-hadits lain yang mendukung. Serta kajian terhadap hal-hal yang melatarbelakangi munculnya hadits tersebut baik secara mikro maupun makro. Kemudian langkah berikutnya adalah menangkap makna universal dari hadits tersebut (generalisasi), dan yang terakhir relevansinya terhadap realitas kekinian.&#xD; Setelah dilakukan penelitian maka menghasilkan kesimpulan bahwa sulam alis merupakan perilaku yang dilarang oleh Allah Swt dan Rasul-Nya, karena dianggap merubah ciptaan Allah Swt tanpa adanya udzur syar&#x2019;i. Dengan catatan apabila sulam alis tersebut dalam prosesnya dilakukan pencabutan terhadap bulu-bulu alis hingga tipis dan atau tinta yang digunakan dapat menghalangi syarat sah nya wudhu serta membahyakan bagi kesehatan.</description><date>2015</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>ind</language><rights>cc_by_nc_nd_4</rights><identifier>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5230/1/084211001.pdf</identifier><identifier> Asep, Abdul (2015) Sulam alis dalam perspektif Hadits. Undergraduate (S1) thesis, universitas Islam Negeri Walisongo Semarang. </identifier><recordID>5230</recordID></dc>
language ind
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Asep, Abdul
title Sulam alis dalam perspektif Hadits
publishDate 2015
topic 297.1251 Study of Text of Hadith
url https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5230/1/084211001.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5230/
contents Umat Islam telah sepakat bahwa al-Qur’an dan hadits sebagai sumber pokok ajaran Islam yang harus dita’ati. Al-Qur’an sebagai rujukan pertama dan hadits merupakan bayan apabila dalam al-Qur’an tidak dijelaskan penjelasannya secara rinci. Hadits yang bersifat universal akan selalu sesuai dengan aspek kehidupan tanpa mengenal batas. Untuk mewujudkan kedudukan dan fungsi hadits sebagaimana mestinya maka diperlukan penelitian dan pemahaman yang mendalam untuk dapat menangkap makna dan tujuan yang terkandung didalamnya agar mendapatkan pemahaman yang tepat serta dapat menghubungkannya dengan permasalahan-permasalahan yang terjadi di masa sekarang. Salah satu fenomena yang terjadi saat ini adalah sedang trand nya praktek sulam alis untuk memperindah bentuk alis dengan cara yang instan dan tahan lama. Sulam alis merupakan proses aplikasi tinta yang berfungsi untuk mengisi bagian-bagian alis yang kosong, menyisipkannya diantara rambut alis dan membuatnya terlihat lebih tebal sekaligus alami. Sebelum sulam alis dilakukan terlebih dahulu membuat desain yang ideal dengan menggunakan pensil alis. Setelah itu melakuakan pencabutan terhadap bulu-bulu alis yang ada diluar garis ideal untuk mempermudah pengerjaan dan mendapatkan hasil yang maksimal. Mencabut bulu di wajah (alis) telah banyak dijelaskan dalam hadits Nabi Saw. secara keseluruhan hadits-hadits tersebut melarangnya bahkan menggunakan term la’ana (laknat) bagi yang melakukannya. Hal ini memunculkan pertanyaan ada apa dibalik pernyataan Rasulullah Saw sebagaimana dalam hadits tersebut. Maka perlu adanya penelitian terhadap masalah tersebut. Penelitian ini menggunakan ilmu ma’ani al-h}adis|| dan mengkorelasikannya dengan konteks kekinian, dengan demikian diharapkan dapat memperoleh pemahaman yang salih li kulli zaman wa makan. Adapun penelitian ini dilakukan dengan melalui beberapa langkah, diantaranya penelitian sanad (kritik historis), untuk mengetahui kualitas hadits, selanjutnya penelitian makna hadits (kritik eiditis) yang meliputi kajian kebahasaan, kajian tematik-komprehensif dengan mengkonfirmasikan dengan al-Qur’an dan hadits-hadits lain yang mendukung. Serta kajian terhadap hal-hal yang melatarbelakangi munculnya hadits tersebut baik secara mikro maupun makro. Kemudian langkah berikutnya adalah menangkap makna universal dari hadits tersebut (generalisasi), dan yang terakhir relevansinya terhadap realitas kekinian. Setelah dilakukan penelitian maka menghasilkan kesimpulan bahwa sulam alis merupakan perilaku yang dilarang oleh Allah Swt dan Rasul-Nya, karena dianggap merubah ciptaan Allah Swt tanpa adanya udzur syar’i. Dengan catatan apabila sulam alis tersebut dalam prosesnya dilakukan pencabutan terhadap bulu-bulu alis hingga tipis dan atau tinta yang digunakan dapat menghalangi syarat sah nya wudhu serta membahyakan bagi kesehatan.
id IOS2754.5230
institution Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
affiliation ptki.onesearch.id
institution_id 53
institution_type library:university
library
library Perpustakaan UIN Walisongo Semarang
library_id 93
collection Walisongo Repository
repository_id 2754
subject_area Systems, Value, Scientific Principles/Sistem-sistem dalam Agama, Nilai-nilai dalam Agama,
Islam/Agama Islam
Philosophy and Theory of Social Science/Filsafat dan Teori Ilmu-ilmu Sosial
city SEMARANG
province JAWA TENGAH
repoId IOS2754
first_indexed 2016-11-12T03:49:39Z
last_indexed 2022-09-12T06:34:00Z
recordtype dc
_version_ 1765821497896599552
score 17.538404