Implementasi ”religious culture” dalam pendidikan agama Islam (studi kasus di SMK Islamic Centre Baiturrahman Semarang)

Main Author: Lukman, Lukman
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5035/1/113111118.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5035/
Daftar Isi:
  • Skripsi ini membahas Implementasi ”Religious Culture” Dalam Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus di SMK Islamic Centre Baiturrahman Semarang). Kajiannya dilatarbelakangi oleh rusaknya moral di kalangan remaja seperti penggunaan narkotika dan obat-obat terlarang (narkoba), tawuran pelajar, pornografi dan sebagainya, sudah menjadi masalah sosial yang sampai saat ini belum dapat diatasi secara tuntas. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: “Bagaimana Implementasi ”Religious Culture” Dalam Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus di SMK Islamic Centre Baiturrahman Semarang?” Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kualitatif, dengan mengambil latar di SMK Islamic Centre Baiturrahman Semarang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode analisis data menggunakan analisis data deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:(1) Penerapan budaya Agama (religious culture) Di SMK Islamic Centre Baiturrahman diantaranya: Doa bersama dan pembacaan surat-surat pendek (Ad-dhuha- An-nas) sebelum pembelajaran dimulai, Mengedepankan budaya senyum dan salam sapa, Shalat dhuha berjamaah, Shalat dzuhur berjamaah, Doa dan dzikir selesai shalat, Kajian agama islam dan Pesantren ramadhan. (2) Dalam kegiatan ini, guru menerapkan metode keteladanan dan pembiasaan. Pelaksanaannya pun terjadwal dan masing-masing kegiatan ada evaluasinya baik melalui pengamatan langsung atau melalui absensi yang telah disediakan. Dengan demikian peserta didik menjadi lebih aktif dan disiplin dalam menjalankan kewajibannya dan memiliki sopan santun yang sesuai dengan akhlak Islami. Kerjasama yang baik antara Kepala sekolah, guru beserta peserta didik menjadikan kegiatan Religius Culture ini menjadi berkualitas di SMK ini.