Strategi dakwah membentuk karakter santri (studi kasus di Pondok Pesantren Far’ul As-Saulati Al-Alawi Mayo Patani Selatan Thailand)

Main Author: Seree, Miss Rahanee
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/4972/1/131311071.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/4972/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Metode pengambilan data adalah (1) Metode Interview (Wawancara), merupakan suatu metode pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung kepada seseorang yang berwewenang tentang suatu masalah, (2) Metode Observasi, merupakan proses untuk memperoleh data dari tangan pertama dengan mengamati orang dan tempat pada saat dilakukan penelitian, dan (3) Metode Dokumentasi, merupakan metode pencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah (1) Data Primer, yaitu data yang utama yang diperoleh langsung dari responden berupa catatan tulisan dari wawancara serta dokumentasi, (2) Data Sekunder, yaitu sumber data tertulis yang merupakan sumber data yang tidak bisa diabaikan, karena melalui sumber data tertulis akan diperoleh data yang dapat dipertanggungjawabkan validitasnya. Adapun hasil penelitian ini adalah pertama, Strategi dakwah yang dikembangkan oleh Pondok Pesantren Far’ul As-Saulatil Alawi, yaitu (1) Menanamkan akidah pada para santri secara benar (2) Menanamkan syari'ah secara tepat (3) Menanamkan pendidikan akhlak al-karimah (4) Menanamkan konsep toleransi dalam beragama (5) Memberikan penerangan tentang konsep jihad yang sesuai dengan al-Qur'an dan hadits. (6) Membentuk jiwa santri peduli alam sekitar (7) Membentuk karakter santri dengan melalui pengajian rutin. Kedua, untuk memaksimalkan dakwah di Pondok Pesantren Far’ul As-Saulatil Alawi harus menggunakan metode, teknik yang sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat sekitarnya supaya dakwah sampai tujuan yang diinginkan dan perlu adanya paradigma baru rencana strategi dakwah yang mampu diterima oleh masyarakat luas.