Dakwah di kawasan rawan bencana Gunung Merapi (studi interaksi tokoh agama Islam dengan masyarakat di Desa Tegalrandu Kecamatan Srumbung Magelang)
Main Author: | Sya’rifah, Lailatus |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/4818/1/111211074.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/4818/ |
Daftar Isi:
- Dakwah merupakan fenomena yang menarik para tokoh Agama Islam untuk mengembangkan serta menyebarkan nilai-nilai yang terkandung di dalam ajaran Agama Islam. Penelitian ini menggali aktivitas dakwah di kawasan rawan bencana Gunung Merapi. Di mana peran tokoh agama Islam sangat berpengaruh di daerah itu. Menjadikan kegiatan agama sebagai pengembangan non fisik untuk memajukan serta menghindari dampak negatif dari bencana tersebut. Para tokoh agama dalam melakukan dakwah yang difokuskan pada: (1) definisi dakwah, (2) motif melakukan dakwah, (3) proses dakwah, (4) dampak dakwah. Penelitian yang disajikan dengan menggunakan pendekatan kualitatif-fenomenologi ini dilakukan dengan wawancara secara intensif dan mendalam dengan pertanyaan terbuka. Sudut pandang dari sisi komunikasi dengan tujuan untuk menggali makna pengalaman seseorang, tepatnya tokoh agama Islam di Desa Tegalrandu, Kecaman Srumbung, Magelang. Analisis data dilakukan dengan: (1) membuat deskripsi informasi tentang fenomena dari informan, (2) memahami informasi yang didapatkan dari hasil wawancara, (3) mengidentifikasi kata kunci melalui penyaringan pernyataan informan yang signifikasi dengan fenomena, (4) mengelompokkan kata kunci yang sejenis, (5) mengorganisasikan arti-arti yang telah teridentifikasi dalam beberapa kelompok tema, (6) memaparkan hasil penelitian, (7) menkonfirmasi hasil penelitian kepada informan. Hasil penelitian yang diperoleh dari kasus dakwah di kawasan rawan bencana Gunung Merapi ini menunjukkan bahwa menurut informan: (1) definisi dakwah adalah menjalankan perintah Allah dan rasulullah, menjaga ajaran Agama Islam, pemberian pengetahuan serta tentang tatanan sosial yang sesuai dengan ajaran Agama Islam, memperkuat tauhid masyarakat, pemberian hikmah dan motivasi, serta mengajarkan manajemen ketenangan hati, (2) motif menurut para tokoh agama dalam melakukan dakwah adalah untuk mencari ridho Allah, mencapai kebahagiaan dunia-akhirat, menyampaikan kabar baik dan buruk, memaknai bencana sebagai alasan untuk menjaga keseimbangan tatanan alam, memperkuat ketauhidan masyarakat, membangun toleransi antarumat beragama, (3) proses dakwah yang informan lakukan adalah melakukan pendekatan, mencari kebutuhan masyarakat, melakukan ceramah dan penyuluhan, mengajak masyarakat untuk berjamaah, mendirikan tempat belajar dan majlis, mengajak mujahadah, melakukan syukuran dan membantu sesama, memimpin musyawarah dan dialog, serta kerja sama bersama masyarakat, (4) dampak melakukan dakwah, yaitu masyarakat lebih tenang dalam menghadapi reaksi gunung Merapi, tingkat kerja sama masyarakat lebih tinggi, toleransi antarumat beragama menjadi lebih berkembang, jumlah jamaah di masyarakat makin meningkat, serta masyarakat lebih menjaga lingkungan mereka.