Makna pendidikan keluarga dalam Al-Qur’an surah Al-Saffat ayat 100 sampai 102

Main Author: Nasihah, Durotun
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/4670/1/103111110.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/4670/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini membahas mengenai studi Al-Qur’an. Kajian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan zaman yang menjadikan terjadinya perubahan dan permasalahan dalam pendidikan keluarga, sehingga orang tua memerlukan pemaknaan pendidikan keluarga yang berlandaskan Al-Qur’an, untuk dapat mempersiapkan dan menciptakan para generasi yang lebih baik. Pendidikan keluarga yang berlandaskan Al-Qur’an terutama terdapat dalam surah al-S}āffāt ayat 100 sampai 102. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: (1) Makna pendidikan keluarga seperti apakah yang terkandung dalam Al-Qur’an Surah al-S}āffāt ayat 100 sampai 102? (2) Bagaimana implementasi makna pendidikan keluarga yang terkandung dalam Al-Qur’an surah al-S}āffāt ayat 100 sampai 102?. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab makna apa yang terkandung dalam Al-Qur’an surah al-S}āffāt ayat 100 sampai 102 dan implementasinya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research) dengan teknik analisis deskriptif yaitu dengan cara mengumpulkan sumber data primer dan sekunder yang berkaitan dengan tema pembahasan dan permasalahannya yang diambil dari sumber-sumber kepustakaan, kemudian dianalisis, dibandingkan kemudian diidentifikasi dan pengelompokkan serta diklarifikasi sesuai dengan pokok bahasan dalam bentuk bab perbab untuk mempermudah menganalisis data. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan metode analisis tahlili. Metode tafsir tahlili menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an dengan memaparkan segala aspek yang terkandung di dalam ayat-ayat yang ditafsirkan itu serta menerangkan makna-makna yang tercakup di dalamnya, sesuai dengan keahlian dan kecenderungan para mufasir yang menafsirkan ayat-ayat tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, makna pendidikan keluarga yang terdapat pada Al-Qur’an surah al-S}āffāt ayat 100 sampai 102, berupa materi pendidikan keluarga yaitu pendidikan aqidah dan akhlak, pola asuh orang tua yang bersifat demokratis, interaksi pendidikan dengan metode dialogis, dan keteladanan Ibrahim As sebagai orang tua. Materi pendidikan keluarga berupa aqidah berarti kepercayaan dasar mengenai pengetahuan tentang keesaan Allah SWT. Sedangkan materi pendidikan keluarga berupa pendidikan akhlak berarti, sikap yang melekat pada diri seseorang secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan. Perbuatan yang baik disebut akhlak al-karimah atau akhlak al-mahmudah, sedangkan perbuatan yang buruk disebut akhlak al-madzmumah. Selanjutnya Pola Asuh orang tua yang bersifat Demokratis maksudnya orang tua memberikan pengakuan dalam mendidik anak, mereka selalu mendorong anak untuk membicarakan apa yang ia inginkan secara terbuka, dan memberikan kebebasan sesuai dengan batasan yang ada. Rangkaian pendidikan yang ketiga berupa interaksi pendidikan dengan metode dialogis, maksudnya bahwa orang tua yang baik adalah ayah-ibu yang pandai menjadi sahabat sekaligus teladan bagi anaknya sendiri. Karena sikap bersahabat dengan anak mempunyai peranan besar dalam mempengaruhi jiwa sang anak. Dan yang terakhir keteladanan Ibrahim As berupa pemahaman terhadap kondisi anak sesuai dengan usianya, patuh dan pasrah terhadap perintah Allah SWT, ikhlas menerima cobaan dan kekuatan do’a yang dipanjatkannya. Beberapa rangkaian pendidikan keluarga tersebut merupakan suatu pekerjaan atau perbuatan yang berat karena dibutuhkan perjuangan yang banyak untuk mewujudkannya. Akan tetapi dalam pelaksanaan rangkaian pendidikan keluarga, akan sangat bermakna bagi anggota keluarga dan akan mendapatkan pahala atau balasan yang banyak dan baik dari Allah SWT.