Penafsiran Ibnu ‘Asyūr terhadap Ayat-Ayat Penciptaan Manusia (Studi Analisis kitab TafsirTahrīr wa al-Tanwīr)
Daftar Isi:
- Al-Qur’ān yang notabenenya menjelaskan segala hal, secara tersurat maupun tersirat telah banyak menyinggung fenomema alam (dhawahir al-‘alam), Dan itu jauh masanya sebelum manusia diera ini mengenal dan mengembangkan ilmu pengetahuan dibidang sains (science). Adapun terhadap ayat-ayat Penciptaan Manusia menyinggung tentang Penciptaan Manusia, menafsirkan al-Qur’ān juga mengalami kemajuan dan perkembangan corak ragamnya, tidak seperti periode awal, di era kontemporer makin bermunculan corak tafsir ‘ilmi yang salah satunya adalah mengenai al-ilm al-thabi’iyah atau ilmu sains. Ibnu ‘atsyur merupakan salah satu mufassir kontemporer yang melakukan terobosan penafsiran jenis ‘ilmi, ia menulis kitab tafsir yang diberi judul Tahrīr wa al-Tanwīr yang banyak mengupas tentang sains dan ilmu pengetahuan. Terlepas dari kontroversi boleh tidaknya tafsir bil 'ilmī, yang pasti tafsir ini memberi kontribusi penting dalam dunia penafsiran. Penelitian ini didasarkan pada dua rumusan masalah: a) Bagaimana penafsiran Ibnu ‘Asyur terhadap ayat-ayat penciptaan Manusia? b) Bagaimana Metodologi penafsiran Ibnu ‘Asyur di kitab Tahrir wa al-Tanwir? Adapun metode yang digunakan penulis meliputi pengumpulan data (primer, sekunder) kemudian mengolah data-data yang telah didapatkan dengan menggunakan metode deskriptif-analitik. Maksudnya penulis memaparkan dan menggambarkan data sesuai hasil temuannya, kemudian penulis melakukan analisis isi data tersebut dengan menggunakan pendekatan interpretasi (Content Analysis) Ini artinya penulis menyelami pemikiran Ibnu ‘Āsyūr terhadap ayat-ayat Penciptaan Manusia.. Sebagaimana penafsiran Ibnu ‘Asyur terkait ayat-ayat penciptaan manusia dari tanah terdapat dari dalam surat Ali `Imran/ 3:59. Dalam surat al-Mu`minun/ 23: 12-14, dinyatakan bahwa manusia diciptakan dari sari pati (extract) tanah basah, yaitu sperma dan ovum, lalu menjadi zigot yang ditempatkan di tempat yang kokoh. Surat al-Qiyamah/ 75:37, diinformasikan bahwa manusia berasal dari zigot yang terbentuk dari mani. Serta ketika Ibnu ‘Asyur menafsirkan ayat-ayat penciptaan Manusia belia menggunakan pendekata peanafsiran dengan kebahasaan. Untuk itu penelitian ini penulis berkesimpulan bahwa ‘Āsyūr menafsirkan ayat-ayat penciptaan Manusia dengan pendekatan billughoh, metode yang digunakannya adalah pendekatan ilmu bayāni yang merupakan salah satu dari cabang ilmu ¬balāgah.