Perbedaan kecemasan dalam pencapaian menghafal Al-Qur’an ditinjau dari kebiasaan berdzikir al-Asmã’ al-Husnã pada santri tahfidz Qur’an study kasus di Ponpes Tahaffudzul Qur’an Purwoyoso Ngalian Semarang
Main Author: | Jannah, Roudhotul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/4530/1/104411038.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/4530/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini mengkaji tentang perbedaan kecemasan dalam pencapaian menghafal Al-Qur’an ditinjau dari kebiasaan berdzikir al-Asm’al-Husn pada santri tahfidz Qur’an (Studi kasus Ponpes Tahaffudzul Qur’an Purwoyoso Ngalian Semarang). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1). Tingkat kecemasan dalam pencapaian menghafal Al-Qur’an yang rutin berdzikir al-Asm’al-Husn, sering berdzikir al-Asm’al-Husn dan jarang berdzikir al-Asm’al-Husn pada santri tahfidz Qur’an. 2). Perbedaan kecemasan dalam pencapaian menghafal Al-Qur’an antara yang rutin berdzikir al-Asm’al-Husn, sering berdzikir al-Asm’al-Husn dan jarang berdzikir al-Asm’al-Husn. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitaif dengan teknik analisis komparasional. Populasi dalam penelitian ini adalah santri tahaffudzul Qur’an yang berjumlah 30 santri yang digunakan sebagai subyek penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan skala kecemasan dan bentuknya skala Likert. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif dan uji hipotesis anova. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kecemasan dalam pencapaian menghafal Al-Qur’an pada santri yang rutin berdzikir al-Asm’al-Husn, santri tahfidz Qur’an berada dalam kategori yang tinggi yaitu (70%), pada santri yang sering berdzikir al-Asm’al-Husn, santri tahfidz Qur’an berada dalam kategori yang tinggi (90%), pada santri yang jarang berdzikir al-Asm’al-Husn, santri tahfidz Qur’an (100%). Hasil dari analisis anova diketahui pada koefisien F = 7.962 (sig.[2-tailed] diperoleh nilai taraf signifikan sebesar 0,002 (p=<0,05). Sehingga dapat di kesimpulan bahwa hipotesisnya diterima yaitu terdapat adanya perbedaan yang signifikan pada kecemasan pencapaian menghafal al-Qur’an antara yang rutin berdzikiral-Asm’al-Husn, sering berdzikir al-Asm’al-Husn dan jarang berdzikir al-Asm’al-Husn.