Analisis makna ṣirāṭ dan sabīl dalam Al-Qur’an studi tematik ayat-ayat mutaraddifāt

Main Author: Mukhlisin, Mukhlisin
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/4515/1/102111111.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/4515/
ctrlnum 4515
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/4515/</relation><title>Analisis makna &#x1E63;ir&#x101;&#x1E6D; dan sab&#x12B;l dalam Al-Qur&#x2019;an : studi tematik ayat-ayat mutaraddif&#x101;t</title><creator>Mukhlisin, Mukhlisin</creator><subject>297.1229 Individual Suras and Groups of Suras</subject><description>Dalam al-Qur&#x2019;an, term &#x1E63;ir&#xE2;&#x1E6D; dan sab&#xEE;l memiliki beragam derivasi makna kata, meskipun secara umum keduanya sama-sama diartikan sebagai jalan. Para ulama&#x2019; berbeda pendapat dalam memaknai kata &#x1E63;ir&#xE2;&#x1E6D; san sab&#xEE;l. Ada yang mengartikan dengan jalan lurus, agama Islam, al-Qur&#x2019;an, Hukum Tuhan, tergantung kata yang mengikutinya. Dalam al-Qur'an kata shirat dalam al-Qur'an ditemukan sebanyak 45 kali, kesemuanya dalam bentuk tunggal, 32 kali diantaranya dirangkaikan dengan kata mustaqim, sedangkan selebihnya bersambung dengan berbagai kata seperti as-sawiy, as-sawa, atau al-jahim, dan ada pula kata Shirat yang dinisbahkan kepada Tuhan seperti sirataka, sirati, sirat al-aziz al-hamid dan sebagainya. Sedangkan kata as-sab&#xEE;l dalam al-Qur'an terulang sebanyak 166 kali dalam bentuk mufrad, sedangkan bentuk jamaknya, subul terulang sebanyak 10 kali sehingga jumlah keseluruhannya 176 kali.&#xD; Penelitian ini bersifat kepustakaan murni dengan menggunakan metode maudlu&#x2019;i, yakni dengan cara menghimpun ayat-ayat al-Qur'an yang memiliki maksud yang sama dan membahas satu topik masalah kemudian menganalisanya dari berbagai aspek. Sehingga, sumber utama (primer) yang penulis pakai dalam penelitian ini adalah al-Qur&#x2019;an, dan sumber data skuundernya adalah kitab-kitab tafsir, buku-buku yang berkaitan, skripsi, dan lain-lain. Sedangkan analisis yang penulis gunakan adalah analisis deskriptif.&#xD; Penelitian ini memaparkan berbagai pendapat dari para ulama&#x2019;, baik klassik maupun modern, kemudian membandingankan dari berbagai pendapat yang ada hingga ditemukan benang merahnya. Dari berbagai pendapat tadi, kemudian penulis menyimpulkan bahwa &#x1E62;ir&#xE2;&#x1E6D; dan Sab&#xEE;l tidak hanya berarati jalan, namun bisa dipahami dengan maksud lain tergantung kata yang mengiringinya. &#x1E62;ir&#xE2;&#x1E6D;, dengan kata yang mengirinya, selalu dalam konteks kebaikan dan kebenaran. Berbeda dengan sab&#xEE;l yang bisa dalam konteks kebenaran maupun kebathilan. Sehingga, dapat dipahami bahwa sab&#xEE;l adalah jalan-jalan kecil yang belum pasti kebenarannya. Dan sab&#xEE;l yang benar pasti bermuara kepada &#x1E63;ir&#xE2;&#x1E6D;. Kata &#x1E63;ir&#xE2;&#x1E6D; dan sab&#xEE;l dapat dikategorikan dalam beberapa konteks, seperti ketauhidan, keimanan, ketaqwaan, ibadah, ketetapan dan hukum Tuhan, bahkan konteks sosial. Sehingga, ada banyak jalan bagi manusia untuk mencapai kebenaran.</description><date>2015-06-17</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>ind</language><rights>cc_by_nc_nd_4</rights><identifier>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/4515/1/102111111.pdf</identifier><identifier> Mukhlisin, Mukhlisin (2015) Analisis makna &#x1E63;ir&#x101;&#x1E6D; dan sab&#x12B;l dalam Al-Qur&#x2019;an : studi tematik ayat-ayat mutaraddif&#x101;t. Undergraduate (S1) thesis, universitas Islam Negeri Walisongo Semarang. </identifier><recordID>4515</recordID></dc>
language ind
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Mukhlisin, Mukhlisin
title Analisis makna ṣirāṭ dan sabīl dalam Al-Qur’an : studi tematik ayat-ayat mutaraddifāt
title_sub studi tematik ayat-ayat mutaraddifāt
publishDate 2015
topic 297.1229 Individual Suras and Groups of Suras
url https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/4515/1/102111111.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/4515/
contents Dalam al-Qur’an, term ṣirâṭ dan sabîl memiliki beragam derivasi makna kata, meskipun secara umum keduanya sama-sama diartikan sebagai jalan. Para ulama’ berbeda pendapat dalam memaknai kata ṣirâṭ san sabîl. Ada yang mengartikan dengan jalan lurus, agama Islam, al-Qur’an, Hukum Tuhan, tergantung kata yang mengikutinya. Dalam al-Qur'an kata shirat dalam al-Qur'an ditemukan sebanyak 45 kali, kesemuanya dalam bentuk tunggal, 32 kali diantaranya dirangkaikan dengan kata mustaqim, sedangkan selebihnya bersambung dengan berbagai kata seperti as-sawiy, as-sawa, atau al-jahim, dan ada pula kata Shirat yang dinisbahkan kepada Tuhan seperti sirataka, sirati, sirat al-aziz al-hamid dan sebagainya. Sedangkan kata as-sabîl dalam al-Qur'an terulang sebanyak 166 kali dalam bentuk mufrad, sedangkan bentuk jamaknya, subul terulang sebanyak 10 kali sehingga jumlah keseluruhannya 176 kali. Penelitian ini bersifat kepustakaan murni dengan menggunakan metode maudlu’i, yakni dengan cara menghimpun ayat-ayat al-Qur'an yang memiliki maksud yang sama dan membahas satu topik masalah kemudian menganalisanya dari berbagai aspek. Sehingga, sumber utama (primer) yang penulis pakai dalam penelitian ini adalah al-Qur’an, dan sumber data skuundernya adalah kitab-kitab tafsir, buku-buku yang berkaitan, skripsi, dan lain-lain. Sedangkan analisis yang penulis gunakan adalah analisis deskriptif. Penelitian ini memaparkan berbagai pendapat dari para ulama’, baik klassik maupun modern, kemudian membandingankan dari berbagai pendapat yang ada hingga ditemukan benang merahnya. Dari berbagai pendapat tadi, kemudian penulis menyimpulkan bahwa Ṣirâṭ dan Sabîl tidak hanya berarati jalan, namun bisa dipahami dengan maksud lain tergantung kata yang mengiringinya. Ṣirâṭ, dengan kata yang mengirinya, selalu dalam konteks kebaikan dan kebenaran. Berbeda dengan sabîl yang bisa dalam konteks kebenaran maupun kebathilan. Sehingga, dapat dipahami bahwa sabîl adalah jalan-jalan kecil yang belum pasti kebenarannya. Dan sabîl yang benar pasti bermuara kepada ṣirâṭ. Kata ṣirâṭ dan sabîl dapat dikategorikan dalam beberapa konteks, seperti ketauhidan, keimanan, ketaqwaan, ibadah, ketetapan dan hukum Tuhan, bahkan konteks sosial. Sehingga, ada banyak jalan bagi manusia untuk mencapai kebenaran.
id IOS2754.4515
institution Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
affiliation ptki.onesearch.id
institution_id 53
institution_type library:university
library
library Perpustakaan UIN Walisongo Semarang
library_id 93
collection Walisongo Repository
repository_id 2754
subject_area Systems, Value, Scientific Principles/Sistem-sistem dalam Agama, Nilai-nilai dalam Agama,
Islam/Agama Islam
Philosophy and Theory of Social Science/Filsafat dan Teori Ilmu-ilmu Sosial
city SEMARANG
province JAWA TENGAH
repoId IOS2754
first_indexed 2016-11-12T03:49:23Z
last_indexed 2022-09-12T06:33:50Z
recordtype dc
_version_ 1765821494116483072
score 17.538404