Etos kerja dalam perspektif al-Qur’an studi analisis

Main Author: Juliena, Dhita
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/4452/1/110211019.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/4452/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna etos kerja dan ayat-ayat al-Qur’an yang menguraikannya, dan relevansi ayat-ayat tentang etos kerja dalam meningkatkan produktivitas kerja orang Islam. Dalam Islam, seorang muslim adalah seorang pekerja. Etos kerja muslim adalah sebagai sikap keyakinan yang mendalam bahwa bekerja itu bukan saja untuk memuliakan dirinya, tetapi suatu manifestasi dari amal sholeh. Islam juga mengajarkan kepada umatnya untuk berupaya menyeimbangkan kesejahteraan antara dunia dan akherat. Seorang muslim yang bekerja karena ibadah kepada Allah, hendaklah ia bersungguh-sungguh tidak melupakan hak Allah dan tidak menyimpang dari peraturan-peraturan yang baik. Dengan bekal agama yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari diharapkan dapat meningkatkan taraf kesejahteraan yang telah diterangkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Etos kerja ditanamkan dalam diri seorang muslim untuk menghadapi kehidupan yang lebih baik dan mengabdi kepada Allah. Selain itu juga untuk menghadapi era pasar bebas, yang mana umat Islam harus bersaing atau berkompetisi untuk mempertahankan hidup dan memperoleh kelayakan hidup dengan kemampuan dan etos kerja yang tinggi. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Metode maudhu’i (tematik), untuk menjawab rumusan masalah dengan mengumpulkan ayat-ayat tentang etos kerja. Dengan pendekatan ini penulis langsung memperoleh diskripsi tentang etos kerja dalam al-Qur’an dan ayat-ayat yang menguraikannya, serta relevansinya untuk meningkatkan produktivitas kerja orang Islam. Hasil penelitian menyatakan bahwasannya ayat-ayat etos kerja dalam al-Qur’an sangatlah banyak, diantaranya mengharuskan manusia untuk bekerja untuk memakmurkan bumi dengan mengelolanya. Tauhid adalah modal utama dalam bekerja, sehingga memiliki sikap etos kerja yang tinggi. Sedangkan relevansi ayat tentang etos kerja dalam meningkatkan produktivitas kerja orang Islam sangat baik (relevan), namun kenyataannya relative jauh dari yang diharapkan.