Daftar Isi:
  • Penelitian Tindakan Kelas ini dilksanakan untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS Materi kerja sama dirumah dan sekolah. Berdasarkan hasil beberapa ulangan harian nilai siswa masih kurang, rata-rata nilai siswa masih banyak yang dibawah KKM yang telah di tentukan. Dari latar belakang tersebut guru melakukan Penelitian Tindakan Kelas untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS. Pada proses pembelajaran IPS di kelas III MIN Wonoketingal Karanganyar Demak, peniliti menggunakan metode ceramah, resitasi, dan tanya jawab dengan menggunakan model coopeatif learning tipe STAD (Student Team Achievement Divisions). Penelitian ini di maksudkan untuk menjawab permasalahan: 1) Bagaimanakah penerapan model cooperati learning tipe STAD pada pembelajaran IPS materi kerja sama di rumah dan sekolah di kelas IIIMIN Wonoketingal Karanganyar Demak Tahun pelajaran 2014/2015? 2) Adakah peningkatan hasil belajar IPS materi kerja sama di rumah dan sekolah dengan model cooperatif learning tipe STAD di kelas III MIN Wonoketingal Karanganyar Demak Tahun pelajaran 2014/2015? Permasalahan tersebut dibahas melalui penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan melalui 2 siklus, dalam setiap siklus tahapannya adalah perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Penerapan model cooperatif learning tipe STAD pada pembelajaran IPS materi kerja sama di rumah dan sekolah di kelas III MIN Wonoketingal Karanganyar Demak Tahun Pelajaran 2014/2015 dilakukan dengan guru menerangkan materi, tanya jawab, selanjutnya guru membentuk kelompok untuk mendiskusikan materi dan mempresentasikan ke depan. 2) Terjadi peningkatan hasil belajar IPS materi kerja sama di rumah dansekolah dengan model cooperatif learning tipe STAD di kelas III MIN Wonoketingal Karanganyar Demak tahun pelajaran 2014/2015 dimana hasil belajar siswa dengan KKM 70 dengan jumlah siswa 28, yang tuntas pada pra siklus ada 12 siswa atau 43% dan naik pada siklus I menjadi 19 siswa atau 68 % kemudian naik lagi pada siklus II menjadi 26 siswa atau 93%. Demikian juga dengan peningkatan keaktifan siswa mengalami kenaikan per siklus dimana pada katagori aktif dan sangat aktif di siklus I ada 15 siswa atau 54% dan naik mnjadi 26 siswa atau 93% pada siklus II.