Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Budaya Mutu di SD Islam Hidayatullah Semarang
Daftar Isi:
- Kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu hal yang penting dalam mengukur suatu keberhasilan pendidikan di sekolah. Hal tersebut menjadi lebih penting sejalan semakin kompleksnya tuntutan tugas kepala sekolah yang menghendaki dukungan kinerja yang semakin efektif dan efisien. Studi ini di maksudkan untuk menjawab permasalahan: (1) bagaimana kepemimpinan kepala sekolah dalam membangun filosofi mutu di SD Islam Hidayatullah (2) bagaimana kepemimpinan kepala sekolah dalam mengembangkan nilai dan norma di SD Islam Hidayatullah (3) bagaimana kepemimpinan kepala sekolah dalam membangun budaya mutu di SD Islam Hidayatullah. Penelitian ini merupakan bagian dari jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif . pendekatan kualitatif ini memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip umum yang mendasarkan pada perwujudan satuan –satuan. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh melalui metode wawancara, dokumentasi, dan observasi. Sedangkan analisis data yang di gunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama dalam Kepemimpinan kepala sekolah dalam membangun filosofi mutu di SD Hidayatuallah Semarang adalah dengan meninjau kembali visi dan misi sebagai acuan bagi lembaga untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan dan mendisain seluruh program dan kegiatan belajar dengan selalu memperhatikan lima prinsip SD Islam hidayatullah : tertib, disiplin, akhlakul karimah, ibadah, ukhuwah islamiyah dan profesional. SedangkanKebijakan yang diambil kepala sekolah dalam mencapai visi, misi dan tujuan SD Islam Hidayatullah Semarang adalah kepala SD Islam Hidayatullah Semarang menggunakan gaya kepemimpinan demokratis yaitu Kepemimpinan yang ditandai dengan adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. kedua, dalam kepemimpinan mengembangkan nilai dan norma kepala sekolah menerapkan kepemimpinan yang demokratis yang ber akar pada pola kepemimpinan karismatik dan metode teladan. Ketiga, kepemimpinan untuk meningkatkan budaya mutu kepala sekolah menggunakan pola kepemimpinan kombinasi antara demokratis dan otoriter, yang mana lebih menonjol pada pola demokratis sedangkan pola otoriter di gunakan secara situasional.